Rabu, 04 Juli 2012

Tempat Karaoke Tutup Selama Bulan Ramadhan


Selama Ramadhan mendatang, para penikmat hiburan malam di Kabupaten Tuban nampaknya harus libur total. Hal ini hasil dari dengar pendapat (Hearing) antara Komisi A, Satpol PP dan pengusaha hiburan malam, Selasa (03/07/2012).

Dalam pertemuan ini nampakya, komitmen dari ketiga pihak yang sama. Yakni meski tidak ada surat edaran dari Bupati Tuban, komitmen menghormati Ramadhan dengan berhenti total beroperasinya karaoke sama-sama di lakukan. Sehingga dalam hearing ini nyaris tidak ada perbedaan, dan memutuskan seluruh karaoke dibawah koordinasi Paguyuban Pengusaha Hiburan Malam berhenti melayani pelanggannya.

Anggota Komisi A DPRD Tuban, Saiful Huda M, Rabu (04/07/2012) mengatakan pihaknya melakukan hearing ini bagian dari amanah masyarakat,” ya biar semuanya baik-baik saja.

Meski Pemkab belum ada surat yg dikeluarkan, kita sudah melakukan koordinasi dengan baik. Dan hasilnya mereka dengan kesadaran siap menutup rotal usahanya selama puasa,” jelasnya.

Terpisah, Bendahara Paguyuban Pengusaha Hiburan Malam, Hari Winarko membenarkan komitmen menghormati bulan Ramadhan ini,” jauh-jauh hari dari pengusaha juga sudah sepakat kalau puasa kita tutup, meski tidak ada surat edaran dari Bupati,” tegasnya.
»»  Baca Selanjutnya...

DPR Siap Revisi UU Kependudukan, Dukung E KTP Seumur Hidup


Dorongan agar e-KTP berlaku seumur hidup menguat di Komisi II DPR. Karena itu, UU Administrasi Kependudukan (Adminduk) akan direvisi.

“Terhadap usulan e-KTP berlaku seumur hidup itu disepakati oleh komisi II dan Kemendagri, untuk mengevaluasi UU 23 tahun 2006 tentang administrasi kependudukan, berkenaan dengan penerapan e-KTP,” kata Ketua Komisi II DPR, Agun Gunandjar S, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (28/6/2012).
Dikatakan dia, nantinya akan diatur ulang soal masa berlaku e-KTP. Bisa jadi usulan e-KTP berlaku seumur hidup akan digolkan.
“Termasuk masalah pemberlakuan, penggantian dan pemanfaatan, berkaitan dengan kepemilikan hak-hak pribadi seperti tanah, kendaraan, bisnis, dan persyaratan untuk mendapatkan pelayanan publik lainnya, seperti perbankan, pendidikan, kesehatan dan pelayanan umum lainnya,” kata Agun.
Suara di Komisi II DPR menguat e-KTP akan diberlakukan seumur hidup. Gagasan ini mengemuka dalam rapat Komisi II dengan Mendagri Rabu (27/6) malam.
Mayoritas anggota Komisi II DPR setuju e-KTP dengan basis data Iris dan finger print harus bisa berlaku seumur hidup. Hal ini disebabkan karena data yang tersimpan atau terdaftar adalah data yang bisa digunakan dalam waktu panjang.
Tetapi ada kendala regulasi yang terkait dengan ini, yakni UU No. 23/2006 pasal 64 ayat (4) huruf (a) bahwa masa berlakuknya KTP hanya 5 tahun dan pasal 63 ayat (5) yang mewajibkan perpanjangan KTP jika sudah berakhir masa berlakunya. Kecuali yang berumur 60 tahun diberikan KTP seumur hidup sebagaimana pasal 64 ayat (5). Karena itu, jika e-KTP disepakati untuk digunakan seumur hidup, maka UU No. 23/2006 tentang Adminduk harus direvisi.
»»  Baca Selanjutnya...

Perakitan Tablet Murah China Dikerjakan Tanpa Bantuan Mesin

Produk tablet asal China dengan harga yang sangat murah kini sudah banyak ditemui diseluruh dunia, termasuk juga Indonesia. Diantara kita pastinya banyak yang bertanya-tanya, kenapa produk-produk asal China selalu dijual dengan harga yang jauh lebih murah dari produk-produk dari Negara lain, khususnya tablet.
Dari segi kualitas, tentunya memang sedikit jauh berbeda, namun bagi mereka yang ingin tampil gaya dengan dana pas-pasan. Produk elektronik asal China selalu menjadi pilihan.
Dalam kunjungannya ke kota Shenzen, tim dari situs ARMdevices berkesempatan untuk merekam proses perakitan dari tablet Android 7 inci dengan nama yang memang kurang terkenal,  AllWinner,  yang dijual hanya seharga $50 saja.
Terekam dalam liputan proses perakitannya sangat membutuhkan konsentrasi tinggi, karena semuanya dijalankan hampir tanpa bantuan mesin sama sekali. Untuk bagian testing microphone-nya bahkan hanya menggunakan beberapa ketukan ke meja saja, tanpa adanya sebuah alat khusus.
ARMDevices melaporkan bahwa dalam satu hari, pabrik kecil tersebut mampu merakit kurang lebih 4.000 unit tablet, jadi bisa Anda bayangkan betapa tingginya tekanan kerja di dalam ruangan tersebut sehingga tidak memungkinkan adanya celah untuk para pekerja untuk bisa bercengkerama ataupun bersenda gurau dalam proses perakitan.
»»  Baca Selanjutnya...

Kemendagri : Akan Sulit Perangkat Desa Untuk Jadi PNS

Desakan pengangkatan perangkat desa menjadi pegawai negeri sipil (PNS) belum menemui titik terang. Pemerintah dalam draf RUU desa yang segera dibahas di parlemen masih bersikukuh bah­wa status para pejabat dan pega­wai di tingkat pemerin­tahan desa itu tetap seperti sekarang.
”Perangkat desa tetap tidak diangkat sebagai PNS,” ujar Direktur Pemerintahan Desa dan Kelurahan Ditjen Pember­dayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kemendagri, Gatot Yanriyanto dalam diskusi ber­tema RUU Desa, di kompleks Senayan, Jakarta, kemarin (3/7).
Gatot mengatakan, peme­rin­tah memiliki sejumlah ala­san ketika memutuskan untuk mempertahankan posisi pera­ngkat desa seperti sekarang. ’Kami sadar isu ini akan jadi diskusi panjang dalam pem­ba­hasan (RUU Desa) antara pe­me­rintah dan DPR nanti,” katanya.
Gatot mengungkapkan, salah satu yang menjadi per­timbangan pemerintah adalah anggaran yang harus dike­luarkan negara jika perangkat diangkat sebagai PNS. Dia mengingatkan bahwa saat ini saja jumlah desa di seluruh Indonesia mencapai 69 ribu lebih.
»»  Baca Selanjutnya...

Ancaman Kekeringan Mulai Meluas di Wilayah Tuban


Memasuki musim kemarau kali ini, bersamaan dengan akan tibanya bulan Ramadhan, mulai meluas ke wilayah Tuban bagian selatan. Di sejumlah kawasan yang selama ini kerap kesulitan air jika memasuki musim kemarau, warga terpaksa harus mengambil air dari sumber yang berjarak berpuluh kilometer dan tempatnya berada di atas perbukitan kapur.

Krisis air terparah menimpa warga Desa Jadi, Kecamatan Semanding. Setiap hari warga harus mendatangi lokasi sumber air banyu brubulan yang jarak tempuhnya jauh dari tempat pemukiman warga. Mobil tangki air keliling yang diusahakan warga memang ada. Tapi, sebagaian warga memilih ngangsu di sumberan demi mengirit uang yang sedikit.

Dengan membawa jerigen, warga bergantian menampung air yang mengalir dari kolam sumber banyu brubulan.  Cara ini dilakukan agar permukaan air tidak kotor terkena endapan lumpur yang berada di dasar kolam. Antrian mengambil air bersih tersebut rutin terjadi setiap musim kemarau tiba, khususnya pada pagi dan sore. Keringnya sumur-sumur di rumah warrga, memaksa warga bersusah payah mengambil air diatas bukit.

“Dari dulu setiap tiba musim kemarau, di sini memang sulit air. Satu-satunya sumber air yang ada ya hanya di sumberan banyu brubulan ini. Karena sudah biasa, tidak menjadikan persoalan bagi kami,” cerita Komar, di lokasi tempat warga mengambil air, Selasa (3/7).

Warga berharap, pemerintah daerah menyediakan fasilitas PAM yang disalurkan ke rumah-rumah penduduk untuk mengatasi pemenuhan kebutuhan akan air. Hal tersebut, menurut warga sangat memungkinkan, karena di Desa Jadi terdapat sumber mata air yang tidak pernah kering sepanjang musim.

»»  Baca Selanjutnya...

Dua Pengunjung Pemandian Bektiharjo Digigit Monyet




Dua anak pengunjung lokasi Wisata Pemandian Bektiharjo Kecamatan Semanding menjadi sasaran gigitan dua ekor monyet liar setempat, selasa (03/07/2012), hingga dilarikan ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan. Mereka adalah Rizqi (6) dan Rohmat (7) warga Desa setempat, yang mengalami luka gigitan di bagian mulut dan tangan, beruntung, dua ekor monyet yang merupakan penunggu lokasi tersebut dapat diusir oleh keamanan lokasi wisata hingga kedua anak tersebut bisa diselamatkan oleh petugas.
 
Berawal ketika kedua anak itu, sedangkan asyik makan snack bawaan mereka dari rumah sambil bermain-main di lokasi, tak mewaspadai jika ada monyet yang mengintai mereka, tiba-tiba dua ekor monyet tersebut langsung menyambar keduanya sebelum kemudian menggigit keduanya.

Lantaran takut keduanya langsung berteriak meminta tolong ke sejumlah pengunjung lainya, hingga petugas yang datang ke lokasi tersebut, dan menyelamatkan keduanya serta mengamankan dua ekor monyet yang telah mengganggu pengunjung lokasi.
 
Meski begitu, sejumlah pengunjung tetap merasa takut dan was-was terhadap hewan penunggu lokasi Wisata Pemandian Bektiharjo dan merasa trauma melihat kejadian tersebut, “Takut juga sih,” ujar Atin salah satu pengunjung.

Sementara, petugas keamanan menghimbau kepada segenap pengunjung agar lebih berhati-hatri dan meminta agar para pengunjung tidak mengganggu hewan yang ada di lokasi wisata, demi keselamatan bersama, jangan sampai memukul dan merusaknya, “Kita sudah amankan hewannya kedalam kerangkeng, untuk monyet yang lainya sudah bisa dijinakan dan tidak galak kok,” ujar Tasmani keamanan setempat.

Kini, kedua monyet yang galak itu sudah dikerangkeng oleh petugas keamanan agar tidak ada korban susulan lagi. Meski demikian, para wisatawan yang berkunjung masih trauma atas kejadian tersebut, karena masih ada puluhan lagi monyet di lokasi tersebut yang dikhawatirkan ikut mengamuk, meski sudah disampaikan oleh petugas keamanan kalau monyet yang galak hanya ada dua itu saja.

“Dua monyet yang galak itu sudah kami amankan. Untuk monyet-monyet yang lain kami pastikan aman, dan tidak akan menggigit,” ujar Tasmani, seorang petugas keamanan.
Tasmani juga berpesan pada semua pengunjung yang datang di pemandian Bekti Harjo, jangan sampai menakut-nakuti para monyet yang sedang berkeliaran.
“Kami berpesan kepada para pengunjung jangan sampai menakut-nakuti monyet yang sedang berkeliaran, apalagi memukul. Karena monyet tersebut akan semakin agresif,” pesan Tasmani pada pengunjung.
»»  Baca Selanjutnya...