Sabtu, 18 Februari 2012

Bupati Sindir Minimnya Kontribusi Perusahaan di Bidang Olahraga


Bupati memberikan sambutan dalam acara pelatikan pengurus KONI Tuban

TUBAN (jurnalberita.com) – Bupati Tuban Fatkhul Huda melontarkan kritik dan sindiran pada perusahaan dan industri yang berdiri dan beroperasi di Tuban, yang dinilainya tidak transparan dalam pengelolaan dana corporate sosial responsibility (CSR).
“Selama saya menjabat menjadi Bupati, saya sudah bisa melihat banyaknya perusahaan yang tidak terbuka mengenai dana CSR, sehinga kontribusi terhadap Pemkab belum bisa dinilai sama sekali,” sindir Bupati dihadapan sejumlah undangan saat memberi sambutan pada pelantikan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tuban periode 2011-2015, di gedung Korpri di Komplek Pendopo Krido Manunggal Tuban, Rabu (18/1/12)..
Diungkapkannya, selama ia memimpin Tuban, beberapa perusahaan ternama yang berdiri di Kabupaten Tuban seperti TPPI, PLTU, JOB-PPEJ, Semen Holcim serta perusahaan besar lainnya, tak pernah terbuka dalam penyaluran dana CSR. “Jangankan terbuka, kelihatan batang hidungnya saja tidak,” kata Bupati dengan nada tinggi.
Menurutnya, pihaknya tidak akan intervensi terhadap pengelolaan dana CSR perusahaan tersebut, tapi semestinya perusahaan itu mampu memberi kontribusi yang jelas terhadap pembangunan Tuban, terlebih pada bidang pemuda dan olahraga.
Bupati meminta agar pengurus KONI yang baru dilantik mencari tambahan dana dari sponsor atau pihak ketiga, walaupun anggarannya sudah dinaikkan hingga 300 persen dari tahun sebelumnya.
“Pengurus KONI harus bisa melakukan lobi kepada perusahaan-perusahaan itu untuk pengembangan olahraga di Tuban. Ajak Ketua Bapeda maupun Dinas Lingkungan dan Pertambangan membicarakan masalah ini,” tegasnya.
Menyinggung prestasi atlet Tuban, menurutnya, tidak terlalu jelek. Banyak banyak atlet asal Tuban yang memiliki prestasi bagus, baik tingkat Regional maupun Nasional. Bahkan, posisi prestasi olahraga Tuban sejak tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan.
“Prestasi ini harus terus ditingkatkan, jangan sampai anjlok karena fasilitas dan anggarannya sudah dinaikkan 300 persen. Tahun lalu anggaran KONI Rp 1,2 miliar, tahun ini Rp 4,3 miliar,” kata mantan Ketua NU Cabang Tuban ini.
Prestasi olahraga di tingkat nasional, jelas Bupati, bakal memberikan dampak perkembangan pada Kabupaten Tuban. Ia memberikan contoh, bila pada dekade 90-an, Kabupaten Lamongan sangat jauh tertinggal dengan Tuban. Tapi, kini justru Tuban yang tertinggal dengan Lamongan. “Itu salah satu dampak prestasi olahraganya, utamanya sepak bola,” ungkap Fathul Huda.
Pengurus KONI Tuban 2011-2015 yang dilantik adalah Lilik Soehardjono sebagai Ketua, Sekretaris dijabat Budiwiyana dan Bendahara Khozanah Hidayati. Pengurus harian itu masing-masing dibantu wakil ketua, wakil sekretaris dan wakil bendahara dengan dibantu 10 bidang kepengurusan. 
»»  Baca Selanjutnya...

Persatu Dapat Dukungan Penuh Bupati

Dalam laga lanjutan Divisi II PSSI  di Stadion Lokajaya Tuban pada hari Jum’at tanggal 17 Februari 2012, Tim PERSATU Tuban berhasil menundukkan lawannya PSIL Lumajang dengan skor 2-0. dan dengan kemenangan ini Tim PERSATU berhasil menjadi juara grup XI kompetisi Divisi II PSSI.

Sukacita kemenangan bukan hanya karena berhasil mengalahkan PSIL tapi juga karena para Ronggomania yang memenuhi Stadion Lokajaya Tuban merasa senang dengan kehadiran Bupati Tuban H. Fathul Huda di tengah-tengah mereka untuk mendukung penuh Tim Kebanggaan rakyat Tuban para Laskar Ronggolawe PERSATU Tuban.

Dalam kesempatan yang lain Bupati selalu mengingatkan bahwa Pemerintah Kabupaten Tuban mendukung penuh dunia olahraga sebagai sarana prestasi dan sportifitas, salah satu dukungan pemerintah adalah dengan segera di bangun Sport Centre dan perbaikan sarana olahraga yang sudah ada baik di Kota Tuban atau yang ada di kecamatan secara bertahap untuk menemukan bibit-bibit baru dibidang olahraga, bukan hanya sepakbola tapi disemua cabang.
»»  Baca Selanjutnya...

Sosialisasi PNPM-MP 2012


Pada Hari Selasa tanggal 14 Februari 2012 bertempat di Gedung KSPKP Tuban diselenggarakan Acara Sosialisasi PNPM Mandiri yang dihadiri Bupati H. Fathul Huda, Wakil Bupati Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si, Perwakilan SKPD, Camat dan Kades Se-Tuban.

Wakil Bupati dalam sambutan pembukaan acara ini menekankan tujuan dari PNPM Mandiri yaitu untuk membangun masyarakat di pedesaan, untuk mengentas kemiskinan yang ada di desa2 tersebut, untuk mengurangi angka pengangguran dan tujuan akhir adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau saudara2 kita yang masih kurang beruntung.

Pak Noor juga mengingatkan, camat sebagai pimpinan di tingkat kecamatan harus juga terus menerus meningkatkan peran serta dan  kinerjanya dalam ikut serta mensukseskan program PNPM Mandiri. Tidak lupa para kepala desa dengan peran sentralnya harus terus ditingkatkan supaya PNPM Mandiri dapat terus mencapai sasaran yang tepat di tengah2 masyarakat kita di pedesaan.

Bupati Tuban yang juga hadir setelah mengikuti acara Pembukaan Muscab GAPENSI meminta agar semua yang berkepentingn dapat memfokuskan pembangunan di pedesaan. selain membangun infrastruktur pedesaan juga Pada pengembangan perekonomian masyarakat pedesaan. Prinsip pembangunan Pemkab Tuban adalah dengan bottom up planing, yaitu merespon apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, untuk itu maka bupati membuka saluran komunikasi secara luas dan interaktif, antara lain dengan dialog jumát secara bergilir di desa, pengajian sabtu pagi di mushola pendopo dan melalui media komunikasi lainnya seperti Radio Pradya Swara, Majalah Akbar dan juga menampung aspirasi secara tertulis.
»»  Baca Selanjutnya...

Kunjungan Kerja Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf ke Tuban

Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf atau biasa di penggil Gus Ipul mengadakan kunjungan kerja di Kabupaten Tuban pada hari senin tanggal 13 Februari 2012, dimulai dengan pertemuan Gus Ipul dengan Bupati Tuban H. Fathul Huda dan Wakil Bupati Tuban Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si di rumah dinas Bupati kompleks Pendopo Krido Manunggal Tuban.

Kunjungan Kerja Wagub dilanjutkan dengan menjadi pembicara dalam Pendidikan Karakter  Siswa Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba di SMA Negeri 1 Grabagan dan Launching SMP Negeri 2 Rengal sebagai Sekolah Tanggap Bencana, di dua acara tersebut beliau didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan dr. H. Tri Hadi Sanyoto, MM, Kepala Bagian Perekonomian, Administrasi Pembangunan dan Kesra Drs. Mahmudi, M.Si dan Kepala Bidang Ketenagakerjaan Disdikpora Tuban Didik Purwanto.

Dalam Sosialisasi di SMAN 1 Grabagan dengan gaya khasnya gus ipul bisa menyatu dengan audensi yang sebagian besar terdiri dari perwakilan siswa-siswi SMA Se-Kabupaten Tuban, Wagub menerangkan akan bahaya narkoba yang semakin mengancam,  saat ini narkoba sudah menjalar pada usia sekolah dan tidak hanya di perkotaan narkoba juga mulai masuk dipedesaan. Di sela-sela materi Gus ipul mengajak siswa untuk bernyanyi dan mengekspresikan diri mereka di hadapan peserta sosialisasi yang lain. Diharapkan sekitar 1000 siswa yang hadir dalam acara bisa menjadi penyebar kebiasaan baik ini dengan menjauhi narkoba dan dapat berprestasi sebaik mungkin. 

Sedang di SMPN 2 Rengel Wagub merasa sangat senang dan bangga melihat sekolah yang bersih, asri dan sangat memperhatikan lingkungan, dalam sambutannya Gus ipul juga sangat bangga terhadap siswa di SMPN 2 Rengel yang telah mendeklarasikan diri mereka menjadi Siswa yang tanggap terhadap bencana, sebagaimana diketahui Rengel sendiri termasuk daerah yang rawan akan bencana banjir. Kebiasaan menjaga lingkungan juga diharapkan dapat ditularkan kepada keluarga dan masyarakat sekitar karena dengan ulah tangan manusia bencana dapat terjadi dan dengan kesadaran bersama juga bencana dapat diminimalisir. Kegiatan yang di awali dengan simulasi bencana oleh siswa SMPN 2 Rengel ini diakhiri dengan Penanaman Pohon Oleh Gus Ipul.
»»  Baca Selanjutnya...

SBY Melecehkan dan Membohongi Kepala Desa


Desa Merdeka – Sragen : Penyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang lebih suka para kades turun ke sawah mencari solusi kesultan petani membohongi kepala desa karena SBY juga sibuk ngurusi partai Demokrat.
“Ini pernyataan satir SBY. SBY sudah berbohong, sebab SBY berjanji akan segera menggolkan RUU Desa. Kepala Desa akan mengikuti perintah itu, dengan syarat SBY jangan sibuk mengurusi partainya. Begitu juga pemerintah harus mengesahkan RUU Desa,” tegas Ketua Umum Parade Nusantara, Sudir Santoso, kepada wartawan (17/2).
Parade Nusanta yang merasa ikut andil dalam keterpilihan SBY sebagai presiden dinilai melecehkan orang desa karena belum melahirkan UU Desa.
Menurut Sudir, Parade Nusantara tetap akan turun ke jalan hingga RUU Desa disyahkan. “Parade Nusantara punya andil dalam dua kali pemilihan SBY sebagai presiden. SBY tak usah ngurusin orang desa, yang terjadi saat ini justru melecehkan orang desa. SBY belum mewujudkan apa yang telah dijanjikannya. SBY berjanji akan melahirkan UU Desa. SBY sudah membohongi orang desa,” tegas Sudir.
Meskipun tidak melarang, SBY menghimbau daripada turun ke jalan, lebih baik para kades turun ke sawah untuk menyelesaikan problem warganya.
Hal tersebut disampaikan Presiden Yudhoyono dalam panen raya di Desa Bener, Kecamatan Ngrampal, Sragen, Jumat (17/2/2012). “Sebenarnya saya lebih senang kalau para kades itu berbondong-bondong ke sawah, untuk mengenali dan menyerap masukan serta kesulitan petani dan kemudian dicarikan solusinya,” ujar Presiden SBY.
»»  Baca Selanjutnya...

SBY : Lebih Senang Kades ke Sawah Meski Boleh Juga Unjuk Rasa



Desa Merdeka – Sragen : Hari kedua kunjungan kerja di Jawa Tengah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono, melakukan Panen Raya Padi Inpari-13 di Desa Bener, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Jumat (17/2) pukul 09.00 WIB. Areal persawahan ini merupakan kawasan GP3K (Gerakan Peningkatan Produktivitas Pangan berbasis Koperasi).
Setibanya di areal persawahan, Presiden langsung turun ke sawah untuk memanen padi bersama para menteri pendamping, Gubernur Jateng Bibit Waluyo, dan penemu padi Inpari-13 Profesor Baihaqi.
Usai memanen padi, dilakukan penyerahan bantuan berupa pupuk Petroganik sebanyak 500 ton oleh Gubernur Jateng Bibit Waluyo kepada kelompok tani dari 20 kecamatan di Kabupaten Sragen. Bantuan ini diserahkan kepada tiga perwakilan kelompok tani, yaitu Suratman (dari kelompok Tani Mulyo, Desa Njetak, Kecamatan Sidoarjo), Suwarno (Tani Lestari, Desa Gondang, Kecamatan Gondang), dan Paniyo (Tani Mulyo, Desa Gowan, Kecamatan Tanon).
Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian Kabupaten Sragen yang mampu menghasilkan 7-8 ton padi per hektar. Jateng merupakan salah satu lumbung padi andalan. Secara nasional, produksi padi per hektar di Indonesia mencapai 5,1 ton. Namun, di Jateng sendiri bisa mencapai 7,8 ton per hektar. “Saya senang sekali. Saya harap ini bisa dijaga dan ditingkatkan,” ujar SBY.
Selain itu, Presiden SBY juga meminta jajaran pemerintah daerah mulai dari gubernur hingga kepala desa lebih memberikan perhatian dan sering turun ke lapangan untuk bertemu para petani. Semua itu perlu dilakukan agar bisa memahami kebutuhan petani, yang berguna untuk membuat kebijakan dan solusi yang tepat.
“Banyak kepala desa berbondong-bondong melakukan unjuk rasa, tidak apa, itu hak politik mereka. Tapi saya lebih senang kalau mereka itu turun ke sawah, bertemu langsung dengan rakyatnya, bertemu langsung dengan petani,” SBY menegaskan. “Jika hal ini bisa dilakukan, maka suatu saat nanti produksi padi nasional kita bisa mencapai 8 ton per hektar,” tambahnya.
Sebelumnya, Presiden SBY juga pernah berkunjung ke Bumi Sukowati ini, pada Juni 2009, untuk meresmikan Technopark Ganesha Sukowati Sragen. Sragen dipilih sebagai lokasi panen raya di Jateng karena kabupaten ini mampu meningkatkan jumlah produksi padinya sampai 4 persen. Berdasarkan angka sementara Badan Pusat Statistik (BPS), surplus beras Kabupaten Sragen pada tahun 2011 mencapai 232.498 ton.
Kabupaten Sragen merupakan pelopor padi organik. Sebetulnya pengembangan padi organik di Sragen sudah dimulai sejak 1984 yang dipelopori oleh Sutjipto, petani Desa Gringging, Kecamatan Gondang.
Terlihat mendampingi Presiden, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Mentan Suswono, Menpar dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Menpora Andi Alifian Mallarangeng, dan Seskab Dipo Alam.
»»  Baca Selanjutnya...

PPDI Diminta Kembalikan Perangkat ke Jatidiri yaitu Pamong


Desa Merdeka – Magetan : Bupati Magetan Jawa Timur Dr. H. Soemantri MM mengamini berdirinya Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berdiri di Magetan, hal ini disampaikan Bupati saat enam orang pengurus PPDI Magetan menghadap Bupati untuk bersilahturohmi, hari Senin 13/2 yang lalu.
Atas dasar Surat Mandat No 076 /PP.PPDI/ 2011 ke enam orang pentholan pengurus PPDI Magetan itu berikrar akan membawa Magetan kedepan yang lebih baik dan bekerja, Perangkat Desa sesuai tugas pokok dan pungsinya Perangkat Desa bekerja di Desanya masing masing. Ke enam (6) orang itu adalah Dr. Ir. M. Nur Hidayat CNMMT, Agung Priono SE, Drs. Agus Sunaryo, Sutarman SH, Drs. Panut Hadi Siswoyo, dan Parno.
Dalam arahanya Bupati, sangat setuju PPDI dibentuk asalkan tujuanya baik, menurutnya kata Bupati, karena selama kurun waktu terakhir ini, Perangkat Desa banyak yang bercerai berai “sak karepe dewe” bagaikan ayam kehilangan induk.
Lebih lanjut, Bupati sangat senang apabila dibentuknya PPDI nanti Perangkat Desa akan kembali ke barak seperti semula, yaitu ke jati dirinya “Pamong Desa” sebagai pelayan masyarakat dan ngemong rakyat Desa.
Saran Bupati apabila sudah terbentuk, PPDI jangan berpolitik dan jangan mudah ditumpangi salah satu partai politik, seperti ormas yang numpangi Perangkat Desa, dengan iming-iming legislator. “Individu silahkan berpolitik untuk memilih sesuai isi hati nuraninya masing-masing” katanya.
Ditempat yang sama, Agung Priono, mengatakan PPDI bukan Partai Politik dan bukan Ormas yang berpolitik, tetapi PPDI merupakan wadah Profesi, Ketenagaan Perangkat Desa yang bergerak secara Independent dan berjuang demi kesejahteraan Perangkat Desa secara luas.
“PPDI tidak bisa bergerak sendiri- sendiri, karena semua tatacara dan aturan dalam perjuangan untuk mencapai suatu tujuan organisasi di atur dalam AD/ART yang berada di pusat hingga tingkatan di Desa’ tegasnya.
Untuk itulah cepat atau lambat di pastikan PPDI akan segera berdiri, karena sudah jelas PPDI merupakan wadah profesinya Perangkat Desa, seperti halnya Guru punya wadah PGRI, Buruh/karyawan punya SBSI dan SPSI.
Setelah pertemuan ini harapanya, untuk semua pengurus di tingkat Kecamatan atau di tingkat Desa untuk segera mendata persunel jumlah Perangkat Desa/Pamong di desanya masing-masing untuk data best dan rencana KTA PPDI, katanya.
»»  Baca Selanjutnya...