Kamis, 17 Mei 2012

Bocah 6 Tahun Disunat Jin, Tanpa Jahitan, Langsung Sembuh


Ponorogo : Warga desa Manuk kecamatan Siman Ponorogo digegerkankan oleh seorang bocah yang “disunat jin”. Betapa tidak, sore harinya (Senin, 14/5) kondisi (maaf) alat vital Damar (6) anak pasangan dari Khomarudin dan Siti Muanah masih biasa saja. Namun, keseokan harinya (Selasa siang, 15/5), ternyata bocah yang masih duduk di kelas TK itu sudah di khitan. Kejadian aneh itu, pertama kali diketahui oleh Tumingan, kakek Damar.
Kepada wartawan, Tumingan menceritakan, jika cucunya itu, sebenarnya ditinggal merantau sejak lahir oleh kedua orang tuanya ke pulau Sumatera atau lebih tepatnya ke Palembang. Sehingga, Damar kecil sudah tinggal bersamanya disebuah rumah sederhana. Namun, Pada hari Senin sore (14/5), dirinya sempat memandikan cucunya, dan tidak yang kejadian yang aneh. Dan pada malam harinya, dia mendengar cucunya menangis beberapa kali. Bahkan terlihat mengigau, dengan memanggil ibunya. “Ya saya kira biasa. Mungkin kangen sama orang tuanya, biasalah anak anak,” terangnya, (16/5)
Mengenai awal mula kejadiananeh itu, yang disebut sejumlah warga “disunat jin” saat dirinya memandikan cucunya, Selasa siang (15/5). Kakek itu melihat alat vital cucunya dalam kondisi seperti sudah disunat. Padahal, selama ini, cucu semata wayangnya itu belum pernah dikhitan. Bahkan, pagi hari masih terlihat bermain sepeda dengan teman-temannya didepan rumah. Ceria seperti biasanya.“Merasakan keganjilan, kakek tua itu langsung membawa Damar kecil ke Mantri Desa setempat,” jelasnya lagi
Sementara Mantri Desa, Hariyanto mengatakan, saat Damar diperiksa, ternyata dalam keadaan sudah dikhitan seperti pada umumnya. Tanpa bekas luka sedikitpun. Padahal, menurut Tumingan, bocah ini belum pernah dikhitan sebelumnya. “Seperti dikhitan dengan laser atau Sirkum. Tanpa jahitan,langsung sembuh,” herannya.
Hariyanto juga mengatakan, pengalaman serupa pernah dialaminya beberapa tahun yang lalu, saat bertugas di Jogyakarta. Seorang bocah tiba-tiba saja telah dalam keadaan dikhitan, walaupun orang tuanya belum pernah mengkhitankan anaknya. Kejadian seperti ini, diharapkan, tak membuat orang tua nya resah dan bingung. Sebab, kondisi ini memang sebuah keajaiban di luar nalar kita. “Sementara diberi obat anti nyeri dan anti biotic,” pungkasnya.
»»  Baca Selanjutnya...

Komodo Resmi Jadi New 7 Wonders of Nature


Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur, Rabu (16/5/2012), akhirnya resmi ditetapkan menjadi satu dari tujuh keajaiban dunia atau New 7 Wonders of Nature oleh New 7 Wonders Foundation.

"Keberhasilan Taman Nasional Komodo menjadi contoh inspiratif bagaimana sebuah masyarakat dapat bersama-sama berusaha melindungi sebuah spesies yang hampir punah," kata Presiden New 7 Wonders Foundation Bernard Weber dalam rilis persnya.

Weber mengatakan bahwa jumlah suara melalui pesan singkat yang sangat besar menunjukkan bahwa Bangsa Indonesia telah mengekspresikan kebanggaan pada warisan alam, yang juga merupakan bagian dari mosaik dunia.

Duta Besar Komodo dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Komodo Kita Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa jumlah suara yang memilih Taman Nasional Komodo mencapai lebih dari 200 juta.

Kalla mengatakan bahwa proses penetapan Taman Nasional Komodo sebagai "New 7 Wonders of Nature" memakan waktu lebih dari lima bulan untuk klarifikasi dan penghitungan.

"Saya berterima kasih kepada masyarakat Indonesia yang dengan setia telah mengirimkan pesan singkat," kata Kalla.

Selain Taman Nasional Komodo, enam keajaiban lain yang terpilih adalah Halong Bay, Iguazu Falls, Jeju Island, Puerto Princesa Underg River, Table Mountain, dan Amazon (masih dalam proses klarifikasi). [Jogoboyo]

Sumber http://travel.kompas.com/read/2012/05/16/18073330/Komodo.Resmi.Jadi.New.7.Wonders.of.Nature
»»  Baca Selanjutnya...

Do’a Dan Sholat Ghoib Jurnalis Ronggolawe, Untuk Wartawan Korban Sukhoi


Sebagai bentuk belasungkawa atas tragedi sukhoi superjet 100 di Gunung Salak, Bogor  beberapa waktu lalu.  Ronggolawe Press Solidarity (RPS) menggelar do’a bersama untuk 5 wartawan menjadi korban dalam tragedi ini.
Kelimanya adalah Aditya Sukardi (Kameramen Trans TV), Ismie Sunarto (Reporter Trans TV), Didik Nur Yusuf (Wartawan Foto Majalah Angkasa), Dodi Aviantara (Wartawan Majalah Angkasa), Khairul Shaleh (wartawan Jakarta Post) yang saat kejadian berada dalam pesawat buatan Rusia tersebut untuk melakukan tugas peliputan.
Karena gugur dalam menjalankan tugasnya para wartawan yang menjadi korban sukhoi ini sudah selayaknya mendapat penghormatan dari kawan seprofesinya ditanah air. Termasuk wartawan di Bumi Ronggolawe melakukan sholat ghoib dan do’a bersama di Balai Wartawan, Jalan Pramuka No. 1 Tuban, Selasa (16/05/2012) malam.
Kegiatan diawalai dengan sholat isya’ berjama’ah dilanjutkan dengan sholat ghoib dan ditutup dengan membaca tahlil berjama’ah. Para awak media ini nampak khusyu’ dalam memanjatkan do’a untuk rekan senasibnya. Dengan suasana yang hanya diterangi lilin, dan kelima foto wartawan yang menjadi korban sukhoi ditempat didepan jama’ah wartawan Tuban menambah suasana bela sungkawa terasa mendalam.
Ketua RPS, Khairul Huda, mengatakan kegiatan ini bentuk solidaritas dan kepedulian dari wartawan Tuban untuk sesama jurnalisnya. ” Ini bentuk kepedulian dan keprihatinan kami, semoga amal ibadahnya diterima disisiNya, dan dosa-dosanya diampuni. Selain itu peristiwa kecelakaan pesawat yang memakan puluhan korban jiwa itu setidaknya menjadi pekerjaan rumah kita dalam melakukan reportase di lapangan, selain itu pemerintah harus memprihatikan peran  wartawan yang sudah turut serta membangung bangsa,” tegasnya.
Hadir dalam kesempatan ini selain wartawan yang bertugas diwilayah Kabupaten Tuban, juga dari Kab. Bojonegoro. Kalangan aktivis hingga para pemilik media lokal lainya. Dan kegiatan disambung dengan diskusi sebelum akhirnya ditutup.
»»  Baca Selanjutnya...

Cuti Bersama, Beberapa PNS Tuban Tetap Masuk Kerja


Keputusan cuti bersama tanggal 17 hingga 20 Mei 2012 memang sudah ditetapkan setelah ditandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri. Yakni, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri. Artinya, Pegawai Negeri Sipil (PNS), termasuk PNS dilingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban bisa libur kerja.
Namun demikian,  semua PNS di Tuban  tidak semuanya dapat libur. Pasalnya, beberapa diantaranya harus menjaga kantornya masing-masing. Seperti Pemkab Tuban harus dijaga. “ Ya harus dijaga. Untuk Pemkab biasanya yang jaga Sat Pol PP, “ ungkap Kabag Humas dan Media Pemkab Tuban, Joni Martoyo, Selasa (16/05/2012).
Joni menambahkan, tidak hanya Pemkab Tuban saja yang harus dijaga. Namun, juga Instansi di Tuban juga harus ada penjagaan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi tindak kejahatan. “ Jadi penjagaannya secara bergantian, “ sambung mantan Camat Jenu tersebut.
Seperti diketahui, 17 Mei 2012 adalah tanggal merah lantaran dan 18 Mei 2012 dijadikan menjadi cuti bersama. Sehingga, mulai kamis hingga minggu, para PNS dapat libur panjang.

»»  Baca Selanjutnya...