Senin, 02 Juli 2012

Pelestarian Sumber Mata Air Tunjungan, Desa Nguruan


Sumber Mata Air Danau Tunjungan
Pada hari Sabtu (30/06/2012) pukul 08.00 bertempat di Dusun Tunjungan RT.08/RW.02, Desa Nguruan, Soko, Tuban diadakan perbaikan pembangunan sumber mata air Danau Tunjungan. Para warga dan perangkat desa tampak hadir dalam kegiatan tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk menyelamatkan sumber mata air yang dijadikan sumber air minum bagi warga sekitar dan dijadikan irigasi pertanian baik di musim kemarau maupun penghujan.

Warga Asyik Mencari Ikan
Seminggu sebelum diadakan pemugaran sumber air tepatnya hari Senin (25/06/2012), danau yang terlihat elok disamping masjid  Tunjungan ini dikeringkan airnya dengan cara pintu danau sebelah selatan dibuka.  Banyak warga yang memanfaatkan keadaan ini untuk menangkap ikan di lokasi danau tersebut dengan memakai jaring/jala.

Syukuran Peletakan Batu Pertama
PNPM-MPd 2012
Pada pukul 09.00 WIB di tempat terpisah yang letaknya 500 meter dari lokasi sumber mata air juga dilakukan pemasangan batu pertama pembangunan Saluran Irigasi yang dananya bersumber dari PNPM-MPd 2012 Desa Nguruan Kecamatan Soko Kabupaten Tuban yang kisaran dananya sekitar 50-an juta.

Dalam kegiatan tersebut perangkat desa, TPK dan tim monitoring bersama-sama melakukan syukuran ditempat yang akan dibangun saluran irigasi tersebut agar kegiatan nantinya dapat berjalan dengan lancar , dapat dipertanggungjawabkan penggunaan dananya, dan fisik bangunan dapat diterima oleh masyarakat serta kualitasnya baik.
»»  Baca Selanjutnya...

KKN UNIROW 2012 di Desa Nguruan



Pada hari Sabtu (30/06/2012) pada pukul 20.00 WIB bertempat di Balai Desa Nguruan telah diadakan pembukaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa UNIROW Tuban Tahun 2012. Acara ini dihadiri oleh Perangkat Desa, BPD, LPMD, PKK, Karang Taruna, Tokoh Masyarakat, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan 20 mahasiswa KKN.

Dalam acara tersebut, Bapak Sekdes H. Muhaimin yang memberikan sambutan mewakili Kepala Desa yang sedang bepergian menuturkan bahwa program KKN dengan tema meningkatkan kesejahteraan masyarakat ini sangat disambut baik oleh pemerintahan desa Nguruan, selain dapat membantu program-program desa juga mahasiswa nantinya bisa belajar, berkumpul dan hidup di tengah-tengah lingkungan masyarakat desa untuk mengaplikasikan ilmu/teori yang yang didapatnya dari UNIROW Tuban.  Pemerintah desa juga telah memberikan tempat berupa posko yang dapat dijadikan sebagai ruang kerja bagi mahasiswa KKN.


Bapak Imron selaku DPL menyerahkan seluruh mahasiswa yang ikut KKN di desa Nguruan kepada pemerintah desa untuk dibina dan diarahkan agar ilmu yang telah diperoleh di kampus bisa diterapkan di masyarakat. DPL juga berterima kasih kepada pemerintah desa Nguruan karena telah memberikan izin KKN dan bersedia membantu mahasiswa dalam melaksanakan program kerjanya.


Peserta KKN UNIROW 2012 di Desa Nguruan
Ketua KKN "Bustanul Kirom" dalam sambutannya mengucapkan terima kasih karena telah diterima dengan tangan terbuka oleh pemerintah desa, dan telah diberikan posko sebagai tempat menyusun program-program kerja bersama teman-teman mahasiswa KKN. Dilanjutkan dengan pemaparan program kerja yang akan dilaksanakan selama satu bulan sebanyak 7 program kerja telah disiapkan yaitu:
1.    Bidang Pendidikan
2.    Bidang Kesehatan
3.    Bidang Ekonomi
4.    Bidang Lingkungan
5.    Bidang Keagamaan
6.    Bidang Olahraga dan Seni
7.    Kegiatan Desa





BIODATA KKN-PPM UNIROW TUBAN TAHUN 2012
DESA NGURUAN – SOKO – TUBAN



1. Elis Nurhayati
   Dk. Losari Ds. Sokosari-Soko Tuban
   Prodi : Pendidikan Biologi

2. Dwi Dian Wahyudi
   Dk.Semutan Ds. Bulurejo Rengel Tuban
   Prodi : Teknik Industri

3.  Tri Utami
   Dk.Gandu Ds. Rahayu Kec.Soko Kab.Tuban
   Prodi : Pendidikan Matematika

4.    Syu’ana Hendriyanto
    Ds. Margomulyo Kec. Kerek Kab. Tuban
    Prodi : Ilmu Komunikasi

5.    Puput Ika Nanalia
    Dk. Ambeng-ambeng Ds. Kenongo sari Kec. Soko Kab.Tuban
    Prodi : Pendidikan Matematika

6.    Muntik Andraeni
    Dk. Njalin Ds. Prambontergayang Kec.Soko Kab.Tuban
    Prodi : Pendidikan Ekonomi-Akuntansi

7.    Siti Rofi’ah
    Dk.Karang Dowo Ds. Sandingrowo Kec. Soko Kab.Tuban
    Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra

8.    Bunga Anggra Dewi
    Dk. Karangwaru Ds. Sarirejo Kec. Balen Kab.Bojonegoro
    Prodi : Pendidikan Ekonomi-Akuntansi

9.    Likah
    Dk. Kunci Ds. Pohbogo Kec. Balen Kab. Bojonegoro
    Prodi    : Pendidikan Ekonomi-Akuntansi

10.  Evi Indriawati
     Dk.Sawaan Ds. Mentoro Kec. Soko Kab.Tuban
     Prodi : Pendidikan Ekonomi-Akuntansi

11.  Umul Hasanah
     Dk. Pungguk Ds. Gunung Anyar Kec. Soko Kab. Tuban
     Prodi : Pendidikan Matematika

12.  Didik Purwanto
     Dk.Brangkal Kec. Parengan Kab.Tuban
     Prodi : Pendidikan Matematika

13.  Ja’far Shodik
     Dk. Mbongjo Ds. Karangtinoto
     Prodi : Pendidikan Biologi

14.  M. Atif Rahmanto
     Sarang Jawa Tengah
     Prodi : Teknik Industri

15.   Ali Fauzi
     Ds. Kendal Rejo Kec. Soko Kab. Tuban
     Prodi : Teknik Informatika

16.  Riyanto
     Dk. Warang Ds. Sumur cinde Kec. Soko Kab. Tuban
     Prodi : Teknik Informatika

17.  Pratama Anggri Anggresta
     Dk.Nganten Ds.Soko Kec.Soko Kab.Tuban
     Prodi : Pendidikan Ekonomi - Akuntansi

18.  Beni Sugianto
     Ds. Banjar Kec. Widang Kab. Tuban
     Prodi : Teknik Informatika

19.  Bustanul Kirom
     Dk. Sawahan Ds. Prambon Tergayang Kec. Soko Kab. Tuban
     Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra

20.  Umi Kulsum
     Dk. Warang Ds. Sumurcinde Kec. Soko Kab. Tuban
     Prodi : Pendidikan Ekonomi-Akuntansi


»»  Baca Selanjutnya...

Kecelakaan di RT.03 / RW.02 Desa Nguruan


Deni dan Saiful
Pada hari Minggu (01/07/2012) pukul 11.00 WIB warga RT.03/RW.02 Desa Nguruan yang sedang asyik menonton Electone Dangdut di rumah Bapak Sunarko dalam rangka pernikahan putrinya Evi Yanuati tiba-tiba dihebohkan oleh peristiwa kecelakaan di sekitar lokasi tersebut.


Kecelakaan bermula ketika salah seorang penonton Khoirul Mirfakhoini (36) dan Sudarno (56) terserempet sepeda motor Yamaha Mio Soul dengan Nopol  S 5741 ES  yang dikendarai oleh Deni Irwanto (15) dan Saiful Anwar (15) asal Desa Jegulo.

Barang Bukti yang Diamankan
Saat dikonfirmasi nguruan.blogspot.com, salah seorang warga yang berada di lokasi kejadian Yadimo (45) menceritakan bahwa kecelakaan terjadi saat kedua anak yang mengendarai sepeda motor matic tersebut tidak memberikan isyarat klakson saat mau melintas di tengah keramaian warga di jalan yang menuju Desa Gununganyar, keduanya langsung tersungkur saat menyerempet dua orang warga yakni Bapak Darno (Ketua RT.03) dan Mbak Khoir anaknya. Kedua korban langsung dievakuasi ke dalam rumahnya yang berjarak 5 meter dari TKP dan dua anak pengendara sepeda motor langsung diamankan di rumah Bapak Syaiful Arif (Perangkat Desa / Kasi Trantib).

“Saya terkejut, tiba-tiba sepeda motor menabrak saya dan pada saat itu saya sudah melihat anak saya jatuh pingsan karena terserempet sepeda motor”, jelas Sudarno.

Korban Kecelakaan Pingsan
Khoirul Mirfakhoini masih mengalami pingsan, setelah diperiksa Bidan Desa  Roissatun Nisa’ dan keadaan korban belum juga membaik, akhirnya korban dirujuk ke Rumah Sakit Ibnu Sina Kabupaten Bojonegoro, sedangkan Sudarno kondisi lutut sebelah kanannya mengalami lecet dan sakit saat dipakai berjalan.

Saat dikonfirmasi Syaiful Arif (25) mengatakan bahwa kejadian ini tidak sampai dilaporkan ke pihak yang berwajib karena Samidi (60) bapak dari Deni Irwanto sudah bermusyawarah dengan keluarga korban yang dimediasi oleh Perangkat Desa sehingga mencapai kesepakatan damai serta seluruh biaya pengobatan akan ditanggung penuh oleh Bapak Samidi sesuai dengan isi Surat Pernyataan yang telah dibuatnya dan disaksikan oleh Perangkat Desa.
»»  Baca Selanjutnya...

4 Teh Terbaik Untuk Kesehatan



Teh memang identik dengan kesehatan. Kebiasaan meneguk secangkir teh juga efektif untuk mengurangi stres, mencegah hipertensi, hingga menekan risiko penyakit jantung. Ada berbagai macam teh di dunia, tetapi secara umum ada empat jenis teh yang khasiatnya tak boleh diremehkan.

1. Darjeeling
Teh yang disebut-sebut sebagai teh terbaik di dunia ini dipetik dari tanaman teh yang tumbuh di pegunungan Himalaya wilayah Darjeeling di India. Baru-baru ini penelitian menemukan manfaat teh untuk menghambat pertumbuhan patogen H.pylori yang bisa menyebabkan sakit radang lambung, tukak lambung, hingga kanker usus. Dan, di antara teh tersebut ternyata teh Darjeeling langsung memberikan efek positif selang lima menit setelah diminum. Untuk mengoptimalkan efeknya, hindari mengonsumsi teh yang dicampur susu.

2. Teh Oolong
Disebut juga sebagai teh semi-fermentasi. Variasi teh oolong sangat luas, dari yang ringan dan manis, sampai teh yang lebih kental dan pahit. Menurut penelitian terhadap lebih dari 1.500 subyek, mereka yang minum dua setengah cangkir teh oolong atau teh hijau setiap hari, risikonya terkena tekanan darah tinggi 46 persen lebih rendah. Oolong dan teh hijau kaya akan antioksidan yang efektif untuk mengontrol enzim pemicu peningkatan tekanan darah.

3. Teh Hitam
Ketika daun-daun teh dibiarkan terfermentasi sampai utuh, mereka akan berubah menjadi teh hitam, meski sebenarnya warnanya lebih dekat ke merah. Banyak orang yang ingin sehat lebih memilih teh hijau, padahal teh hitam tak kalah antioksidannya. Empat komponen antioksidan dalam teh hitam diketahui mampu melindungi otak dari kerusakan dengan cara spesifik. Tahun lalu peneliti dari Jerman mengungkapkan, teh hitam mampu melindungi proses pembentukan plak di otak yang memicu penyakit Alzheimer.

4. Yerba Mate
Berasal dari daun tanaman yang dianggap suci oleh penduduk asli Amerika Selatan, yerba mate tergolong dalam herbal yang kuat. Untuk mengurangi rasa pahitnya, masukkan daun yerba mate ke dalam air hangat (bukan mendidih). Penelitian tahun 2011 menunjukkan, yerba mate punya kemampuan merusak sel-sel kanker. Komponen di dalam teh, termasuk kafein, mampu merusak DNA sel kanker.
»»  Baca Selanjutnya...

Kerawak (Kali Lohgung), Tempat wisata alternatif di Tuban



Sejuknya udara pegunungan dan rindangnya hutan hujan tropis selalu menjadi pilihan terbaik menghilangkan stress dan kepenatan. Tak mengherankan jika kemudian pegunungan tumbuh pesat menjadi tempat tujuan wisata, sehingga tak jarang justru menimbulkan ketidak nyamanan lantaran padatnya arus kunjungan wisata di tempat-tempat tersebut. 

Selain itu untuk menikmati segala fasilitas di tempat-tempat yang telah disulap menjadi obyek wisata semisal Batu, Malang, Pandaan, Bromo dan daerah pegunungan lainnya tersebut juga membutuhkan ongkos yang tidak sedikit. Karena itulah tidak salah jika Anda mencoba memilih tempat-tempat yang relative masih belum tersentuh komersialisasi sebagai tujuan berlibur Anda kali ini. Di Tuban sendiri banyak tempat-tempat yang bisa dijadikan tujuan wisata mengisi liburan sekalian menghilangkan kepenatan akibat rutinitas harian. 

Kali Lohgung di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan ini salah satunya. Jernihnya air sungai yang jauh dari pencemaran industry dapat memulihkan energy yang terkuras akibat perjalanan atau rutinitas harian Anda. Dasar sungai yang bersumber dari Krawak, Desa Guwoterus, Kecamatan Montong ini agak dangkal. Dasar terdalam hanya sebatas dada orang dewasa. Selebihnya hanya sampai lutut, sehingga memungkinkan Anda berendam sepuasnya bersama anak-anak balita sekalipun, tanpa harus khawatir keamanannya. 

Jika Anda khawatir, di tempat ini sudah tersedia persewaan pelampung berupa ban dalam mobil. Ongkos sewanya pun relative murah. Hanya dengan Rp 3000, Anda sudah bisa menggunakan ban pelampung itu seharian penuh, jika Anda mau. Tetapi jika Anda merasa risih dengan truk-truk, mobil pick-up dan motor yang turut serta masuk ke dalam sungai, Anda bisa kok hanya duduk-duduk di kedai yang ada di tempiannya. Sungai ini memang tidak ditetapkan sebagai tempat wisata. Jadi para pengunjung harus rela berbagi dengan penduduk setempat yang memanfaatkan sungai ini sebagai MCK dan tempat pencucian kendaraan.

Tetapi memang sayang jika tidak menikmati sejuknya air sungai yang jernih bak kaca itu, meski sekedar cuci muka, seperti yang dilakukan Sylvia Australiana dan Wahyu Amanatullah, pengunjung tempat yang lebih tepat disebut sebagai tempat singgah atau rest area itu. “Enak di sini. Airnya sejuk sekali. Segar rasanya setelah cuci muka. Katanya selain bisa mengembalikan tenaga, juga bisa membuat wajah kelihatan lebih bersinar,” kata Sylvia yang mengaku masih duduk di bangku kelas III SMP Negeri di Tuban. 

Menurut Sylvia, tempat itu akan lebih bagus jika dibangun fasilitas yang memadai, sehingga akan lebih banyak menarik pengunjung. Saat ini Kali Lohgung memang nyaris tak tersentuh perubahan. Selain kedai milik Balail yang berdiri di atas tebing persis di sisi sungai, tak ada bangunan lainnya. Kedai ini pun terkesan dibangun apa adanya, semi permanen. Hanya berupa gubuk tanpa dinding dengan tiang bambu dan atap daun aren (sirap). Bambu kuning tumbuh memenuhi seluruh area kedai, berbaur tanaman pokok hutan yang masuk kawasan Perhutani KPH Parengan ini. 

Menurut Balail, meski hanya ala kadarnya, setiap hari tak kurang dari 50-an orang singgah di kedainya itu. Malah banyak yang sering berlama-lama bermain di sungai yang memang sangat sejuk dan jernih itu. Balail sendiri mengaku menempati lahan itu atas ijin perhutani BKPH setempat. Sewanya pun lumayan murah, hanya Rp 100 ribu/bulan Balail menyetor uang hasil penjualan minuman dan makanannya ke Perhutani BKPH setempat. Sedang omzetnya per hari, menurut pengakuannya, mencapai Rp 250 ribu. “Pada hari libur seperti ini biasanya ramai. Kadang sampai dapat Rp 750 ribu – Rp 1 juta sehari. Itu sudah plus sewa ban dan ongkos cuci mobil atau motor. Mobil jenis truk kalau dicuci bayar Rp 5000, mobil kecil Rp 3000, kalau motor kadang Cuma dikasih Rp 1000,” papar Balail.

Sayangnya, Balail tidak banyak menyediakan menu makanan dan minuman. Selain kopi dan es buah instans, tidak ada lagi minuman yang bisa dipesan. Makanannya pun hanya makanan ringan kemasan pabrik. Kalau Anda kebetulan lapar, hanya mie instan rebus lauk telur ceplok yang bisa Anda santap. 

Balail sendiri mengaku tidak berhasrat menambah menu minuman dan makanannya. Sebab kedainya itu hanya menjaring para pengguna jalan Montong-Parengan yang kebetulan ingin rehat sejenak melepas lelah. Pengunjung yang benar-benar bertujuan hendak berwisata kebanyakan memilih Air Terjun Nglirip yang hanya berjarak 1 Km dari rest area ini. “ Setelah ke Nglirip biasanya mampir ke sini. Mandi. Kalau di Nglirip kan tidak boleh mandi karena berbahaya. Kadang ya nggak singgah ke kedai, hanya mandi saja,” kata Balail.


Bagi Haji Rofi’i, pengunjung asal Blora, Jawa Tangah, sangat disayangkan bila Kali Lohgung tidak dibangun sebagai tempat tujuan wisata. Menurut H. Rofi’I, Kali Lohgung memiliki potensi besar untuk menjadi tempat wisata yang sanggup memberi dampak positif terhadap perekonomian masyarakat di sekitarnya. Lokasinya pun tak sulit dijangkau karena berada persis di tepian jalan kabupaten Tuban-Parengan via Montong. Terlebih di dekat kawasan ini terdapat goa Putri Asih, Cagar Alam Goa Nglirip dan Air Terjun Nglirip yang sudah dipromosikan sebagai tempat tujuan wisata. Hanya saja memang perlu penataan infrastruktur lebih dahulu. Jika tidak menggunakan kendaraan pribadi, akan sedikit sulit bisa sampai ke Lohgung. Hampir tidak ada mobil penumpang umum yang melewati trayek ini. Ojek dari Kota Kecamatan Montong pun lumayan mahal, Rp 30 ribu sekali jalan.
»»  Baca Selanjutnya...

Juara EURO 2012, Spanyol Cetak Sejarah



Spanyol berhasil mencetak sejarah dengan meraih gelar juara Piala Eropa secara beruntun yakni tahun 2008 dan 2012. Gelar tersebut, belum termasuk juara Piala Dunia 2010.

Sebab di partai Final Euro 2012, Tim Matador mampu mempercundangi Italia dengan skor meyakinkan 4-0 di Stadion Olympic Kyiv, Senin (02/07/2012) dini hari.

Di awal babak pertama, kedua tim langsung tampil agresif dengan langsung menyerang. Spanyol mendapatkan peluang pertama yang berawal dari tendangan sudut. Tandukan Sergio Ramos masih melambung tinggi di menit ke-7. Begitu juga tendangan Xavi Hernandez yang masih melambung pada menit ke-10.

Puncaknya, tandukan David Silva pun menggetarkan jala Gianluigi Buffon dengan memanfaatkan umpan Cecs Fabregas di menit ke-14 usai berhasil menerobos masuk. GoooLLL.....!!!

Tertinggal 0-1, permainan Italia makin terbuka. Meski penguasaan bola lebih banyak dimiliki Spanyol, Italia sempat mendapatkan peluang ketika umpan crossing Bonucci gagal disambut Balotelli dan lebih dekat kepada Casilas di menit ke 26. Begitu juga tendangan Casano yang masih terlalu lemah dan masih bisa ditangkap kiper menit ke-29.

Di menit ke-33, kembali tendangan keras Casano dari luar kotak penalti masih bisa diblok Casilas.

Namun sayang, permainan Spanyol lebih efektif. Melalui umpan terobosan Xavi Hernandez, Jordi Alba yang lepas dari pengawalan mampu menceploskan bola ke gawang Italia untuk kedua kalinya di menit ke-41.

Makin tertinggal, Italia makin lebih agresif. Tendangan keras Montolivo dari jarak jauh, masih bisa diblok Casilas. Namun Spanyol masih mengendalikan permainan. Hingga turun minum, kedudukan tetap tidak berubah.

Memasuki babak kedua, Italia langsung menekan. Tandukan Di Natale yang masuk menggantikan Casano, masih melambung tipis di atas mistar. Serangan Italia pun langsung dibalas Spanyol. Fabregas yang menusuk dari sektor kanan, sempat menciptakan kemelut. Tapi  sayang, bola masih bisa dinetralisir barisan pertahanan Italia.

Menit 51, Di Natale yang menerima umpan terobosan dan lepas dari jebakan offside, tendangannya masih bisa diblok Casilas.

Nasib sial dialami Italia yang terpaksa harus bermain dengan 10 pemain sejak menit 64. Sebab, usai melakukan tiga kali pergantian pemain, Thiago Motta yang masuk menggantikan Montolivo di menit 57, harus digotong keluar lapangan akibat cedera. Hal ini membuat permainan lebih banyak dikendalikan Tim Matador.

Umpan Jordi Alba Pedro menit 79 sempat menciptakan peluang ketika diterima Pedro Rodriguez yang berada tepat di depan gawang Buffon. Namun sayang, wasit menilai posisi Pedro sudah berdiri offiside.

Fernando Torres makin memperlebar jarak dengan menjebol gawang Italia untuk yang ketiga kalinya di menit 84. Berawal dari umpan terobosan Xavi Henandez, Torres yang lepas dari jebakan offside, dengan mudah mengarahkan bola ke pojok kiri gawang yang dikawal Buffon.

Spanyol di atas angin. Juan Mata yang masuk menggantikan Andreas Iniesta di menit 87, makin membuat Spanyol memperbesar kedudukan. Mendapat umpan manis dari Torres, Mata mampu mengarahkan bola ke gawang Buffon untuk keempat kalinya di menit 88. Hingga laga usai, kedudukan tak berubah. 4-0 untuk Tim Matador. Bravo La Furia Roja!
»»  Baca Selanjutnya...

Goa Akbar, Wisata Alternatif Saat Liburan


Goa Akbar Tuban
Bagi pecinta wisata alam, goa senantiasa jadi pilihan alternatif dalam melakukan kunjungan wisata, utamanya di saat masuki liburan sekolah seperti sekarang ini. Belum lengkap rasanya jika pencinta wisata alam belum berkunjung ke Goa Akbar. Sebuah goa alami yang, konon, merupakan jejak sejarah penyebaran Islam di masa perjuangan para wali.


Tidak seperti goa alam pada umumnya yang berada di tengah hutan atau gunung, lokasi wisata Goa Akbar terletak di tengah-tengah kota, tepatnya berada tepat di bawah Pasar Baru Tuban.
Goa Akbar merupakan salah satu obyek wisata andalan Kabupaten Tuban. Hiruk pikuk aktivitas jual beli di pasar, terasa kontras dengan suasana hening di dalam goa akbar yang berada tepat di bawahnya.
Untuk memasuki goa yang masuk hitungan kategori terbesar di Pulau Jawa ini, pengunjung harus menuruni sejumlah anak tangga. Setelah itu jalan setapak sepanjang seribu dua ratus meter siap untuk dilalu
Keindahan alam goa akan nampak selama perjalanan. Stalagnit dan stalagmite bisa dijumpai di sepanjang lorong. Bahkan, sumber air alami banyak menetes melalui atap goa serta mengalir dari sungai bawah tanah yang membelah perut goa.
Selama menjelajahi perut goa, terowongan-terowongan batu juga akan kerap dijumpai. Namun tidak perlu khawatir sendirian, karena di dalam goa sudah banyak pengunjung yang lebih dulu dating, terlebih saat liburan seperti sekarang. Rombongan anak-anak sekolah Nampak mendominasi Goa Akbar. Sebagian dari mereka dating dari luar daerah. Tak hanya yang dari kawasan Jawa Timur saja. Tapi, banyak diantaranya rombongan asal beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Kepala UPTD Goa Akbar, Heru Trijatmika, menyatakan goa cukup menarik minat wisatawan berkunjung. Dalam sehari jumlah pengunjung bisa mencapai ratusan orang. bahkan saat masa liburan tiba seperti sekarang jumlah pengunjung mengalami peningkatan hingga seratus persen.
”Pada hari-biasa sepi. Tapi, memasuki liburan seperti ini pengunjungnya bisa mencapai 800 orang per harinya,” ujar Heru.
»»  Baca Selanjutnya...

Museum Kambang Putih Sepi Pengunjung


Sejumlah lokasi wisata di Tuban  yang mulai menunjukan peningkatan pengunjung memasuki musim liburan tahun ini, namun demikian hal tersebut masih belum terjadi di Museum Kambang Putih. Museum yang menyimpan aneka ragam barang peninggalan era sejarah Kabupaten Tuban ini belum jua nampak ada peningkatan pengunjung baik rombongan anak sekolah mau pun keluarga yang sengaja berlibur melihat koleksi benda-benda disana.
Museum yang berada di jalan KH Mustain, yang bersebelahan dengan kantor Pemkab Tuban ini, hanya nampak beberapa orang pengunjung dan penjaga museum yang berjaga. Diakui Roni, staf Museum Kambang Putih, memasuki liburan sekolah ini belum ada peningkatan pengunjung.
“Walau pun banyak pengunjung yang datang ke makam Sunan Boning yang berlokasi tak jauh dari museum, tidak banyak warga atau rombongan anak sekolah yang mampir kemari,” ujar Roni.
Sepinya pengunjung tersebut dapat dilihat dari daftar tamu di museum yang jumlah perharinya tak sampai 20 orang, Tercatat untuk bulan Buni ini jumlah pengunjung hanya sekitar 160 pengunjung. Dan selama seminggu terahir jumlah pengunjung tak sampai 50 orang.
Menurut Roni, pada liburan tahun in belum menunjukkan peningkatan jumlah pengunjung museum.
“Liburan sekolah museum malah sepi. Pada hari-hari efektif  justru banyak yang datang berombongan,” ungkap Roni.
Mimimnya tingkat kunjungan ke Museum Kambang Putih, terutama masa liburan sekolah, menurut Roni, karena banyak siswa dan sekolah yang berlibur di tempat wisata lain. Seperti pusat perbelanjaan, wahana permainan, dan obyek wisata lainnya.
“Museum sebenarnya adalah sarana edukasi untuk pembelajaran, terutama sejarah dan budaya, jadi, saat liburan seperti ini, tempat hiburan atau wisata yang lebih santai cenderung menjadi pilihan,” kata Roni.
»»  Baca Selanjutnya...

Mencari Air di Tengah Hutan pada Malam Hari


Sejumlah kawasan yang berada di Kabupaten Tuban, kini mulai dilanda kesulitan air bersih, menyusul  terjadinya musim kemarau. Warga mengaku kesulitan untuk bisa mendapatkan air, karena sejumlah sumur atau sumber mata air sudah mulai mengering.
Wilayah yang terparah mengalami kekeringan dan warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih berada di kawasan perbukitan kapur, seperti di sejumlah desa di Kecamatan Merakurak, Semanding dan Rengel.
Bahkan, warga yang tinggal di kawasan hutan juga tak lepas dari kesulitan untuk mendapatan air. Seperti yang dialami ratusan warga di Desa Wonorejo, Kecamatan Semanding, Tuban. Mereka setiap hari mengambil air sumur di dekat kawasan hutan yang masuk wilayah RPH Ngimbang, BKPH Sundulan, KPH Tuban.
“Sumur-sumur warga sudah mulai kering kerontang, mas. Terpaksa mengambil air di sumur dekat hutan,’’ aku Wakijan, warga Desa Wonorejo, Kecamatan Semanding.
Jarak tempuh antara rumah Wakijan dengan sumur di hutan sekitar lima kilometer. Wakijan dan ratusan warga lainnya terpaksa melakukannya karena sumur mereka sudah tak mengeluarkan air lagi di saat musim kemarau seperti sekarang ini.
”Ya mau bagaimana lagi. Saya terpaksa mengambil air di sini. Untuk membeli air juga tak mampu, karena harganya mahal,’’ tukas Rozikin, tetangga Wakijan.
Yang lebih memprihatinkan lagi, sebagian besar mereka mengambil air pada malam hari. Sebab, pada pagi atau sore hari, warga yang mengambil air di tempat tersebut sangat banyak dan harus antre.”Kalau di malam hari agak sepi. Apalagi, air yang keluar dar sumur juga lumayan,’’ ujar Rozikin.
Warga mengaku mengambil air untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, cuci, minum, memasak atau bahkan, memandikan ternak mereka.
”Setiap hari, minimal mengambil air di sumur ini sebanyak 100 hingga 150 liter,’’ lontar Sanusi, warga yang lain.
Sudah sekitar sebulan ini, imbuh Sanusi, warga mengambil air di tempat tersebut. Untuk bisa mengambil air, sebagian besar mereka membawa jirigen, tali tampar, timba dan  alat tranportasi, seperi sepeda motor, sepeda pancal, bahkan becak, agar bisa memperoleh banyak air. Kalau bisa, mereka akan mengambil air sebanyak-banyaknya untuk ditampung buat persediaan.
»»  Baca Selanjutnya...