Senin, 02 Juli 2012

Mencari Air di Tengah Hutan pada Malam Hari


Sejumlah kawasan yang berada di Kabupaten Tuban, kini mulai dilanda kesulitan air bersih, menyusul  terjadinya musim kemarau. Warga mengaku kesulitan untuk bisa mendapatkan air, karena sejumlah sumur atau sumber mata air sudah mulai mengering.
Wilayah yang terparah mengalami kekeringan dan warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih berada di kawasan perbukitan kapur, seperti di sejumlah desa di Kecamatan Merakurak, Semanding dan Rengel.
Bahkan, warga yang tinggal di kawasan hutan juga tak lepas dari kesulitan untuk mendapatan air. Seperti yang dialami ratusan warga di Desa Wonorejo, Kecamatan Semanding, Tuban. Mereka setiap hari mengambil air sumur di dekat kawasan hutan yang masuk wilayah RPH Ngimbang, BKPH Sundulan, KPH Tuban.
“Sumur-sumur warga sudah mulai kering kerontang, mas. Terpaksa mengambil air di sumur dekat hutan,’’ aku Wakijan, warga Desa Wonorejo, Kecamatan Semanding.
Jarak tempuh antara rumah Wakijan dengan sumur di hutan sekitar lima kilometer. Wakijan dan ratusan warga lainnya terpaksa melakukannya karena sumur mereka sudah tak mengeluarkan air lagi di saat musim kemarau seperti sekarang ini.
”Ya mau bagaimana lagi. Saya terpaksa mengambil air di sini. Untuk membeli air juga tak mampu, karena harganya mahal,’’ tukas Rozikin, tetangga Wakijan.
Yang lebih memprihatinkan lagi, sebagian besar mereka mengambil air pada malam hari. Sebab, pada pagi atau sore hari, warga yang mengambil air di tempat tersebut sangat banyak dan harus antre.”Kalau di malam hari agak sepi. Apalagi, air yang keluar dar sumur juga lumayan,’’ ujar Rozikin.
Warga mengaku mengambil air untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, cuci, minum, memasak atau bahkan, memandikan ternak mereka.
”Setiap hari, minimal mengambil air di sumur ini sebanyak 100 hingga 150 liter,’’ lontar Sanusi, warga yang lain.
Sudah sekitar sebulan ini, imbuh Sanusi, warga mengambil air di tempat tersebut. Untuk bisa mengambil air, sebagian besar mereka membawa jirigen, tali tampar, timba dan  alat tranportasi, seperi sepeda motor, sepeda pancal, bahkan becak, agar bisa memperoleh banyak air. Kalau bisa, mereka akan mengambil air sebanyak-banyaknya untuk ditampung buat persediaan.

0 Komentar:

Posting Komentar