Mahasiswa UNIROW Tuban, Suantoko berhasil menyabet juara 3
penulisan naskah lakon Nasional setelah menyisihkan perwakilan atau
kontingen dari 33 Provinsi yang ada di Indonesia, dalam Pekan Seni
Mahasiswa Indonesia Nasional (PEKSIMINAS) XI Tahun 2012 di aula IKIP Mataram,
Nusa Tenggara Barat.
Dalam pekan seni yang sangat bergengsi itu, Suantoko membawakan
karyanya dengan judul ‘Barikan’ (sedekah bumi). Dalam naskahnya
tersebut, Suantoko berusaha menceritakan kembang kempis yang dialami kesenian
Tradisional dengan setting dan latar cerita khas masyarakat Tuban.
Dikisahkan dalam Barikan, sebuah kesenian Sandur yang sudah lama
hidup dan telah mengakar di tengah masyarakat Tuban, mulai mendapati suatu
massa di mana pertentangan dihadapi dari beberapa elemen, salah satunya adalah
pemerintah Desa.
“Naskah yang kami sampaikan adalah gejolak seni dan tradisi yang
tidak disetujui oleh pemerintah Desa, sehingga sandur akan dihilangkan dengan cara menjual
lahan yang biasa digunakan untuk latihan demi mendirikan tempat karaoke, dan
kesenian tradisional akan diganti dengan kesenian modern,” ujar Suantoko saat
dihubungi via telepon, Sabtu (7/7/12).
Suantoko menejelaskan, naskah yang dibawakannya itu merupakan
wujud dari kegelisahan melihat sebuah tradisi masyarakat yang semakin
terpinggirkan, dengan adanya aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat modern.
Sementara itu, budaya kesenian yang menjadi warisan budaya, justru semakin
terpinggirkan.
“Saya sangat menyayangkan seni sandur yang menjadi warisan budaya leluhur,
malah semakin tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah,” keluh Suantoko.
Suantoko dan beberapa rombongan dari kontingen Jawa Timur
mengikuti perhelatan seni mahasiswa bersama 33 provinsi lainya itu mulai
tanggal 29 Juni lalu. Dan saat ini sedang dalam perjalanan pulang ke Jawa
Timur.
0 Komentar:
Posting Komentar