Selasa, 10 Juli 2012

Calo Tenaga Kerja PT Pertamina Tipu Miliaran Rupiah


Sedikitnya seratus orang menjadi korban penipuan seorang calo tenaga kerja (naker) bernama Kartono, 40, warga Jalan Diponegoro, Tuban. Penipuan dilakukan dengan modus menawari korban posisi pekerjaan di sebuah anak perusahaan Pertamina wilayah Madura. Setiap korban dipungut pelicin antara Rp15 juta sampai Rp 30 juta.

Data yang berhasil dihimpun, para korban adalah pencari kerja yang berada di wilayah Tuban, Lamongan dan Bojonegoro. Modus yang dilancarkan Kartono ialah mendatangi calon korban dengan mengaku memiliki posisi penting di sebuah anak perusahaan PT Pertamina  wilayah Madura.

Namun, sampai batas waktu yang dijanjikan Kartono, jangankan pekerjaan yang didapat. Kartono yang telah berhasil meraup uang miliaran rupiah dari para korbannya menghilang dan tidak diketahui keberadaannya. Akkhirnya, mereka yang tertipu mentah-mentah ini lapor ke polisi.

Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Arief Kristanto, menyatakan pihaknya hingga kini baru memeriksa beberapa saksi korban. Dari hasil pengembangan sementara, korban diperkirakan mencapai 100 orang. Dari sejumlah korban tersebut diperkirakan kerugian mencapai Rp 2 Miliar.

“Kita sudah periksa beberapa saksi yang menjadi korban. Kerugian kalau diakumulasi mencapai miliaran rupiah,” ungkap Arief Kristanto, Selasa (10/7).

Sementara, para korban yang merasa tertipu  langsung mendatangi Markas Polres Tuban, begitu mengatahui mengetahui kalau Kartono sudah berhasil ditangkap guna  melaporkan kasus penipuan yang mereka alami.

Atas perbuatanya kini kartono harus mendekam di tahanan Mapolres Tuban dan dikenakan pasal 378 tentang penipuan dengan ancaman hukuman  lima tahun penjara.

Dipasang Garis Polisi

Rumah Kartono, pelaku dugaan calo penipuan naker, di Kelurahan Perbon, Kecamatan Tuban, dipasang garis polisi demi keamanan, Selasa (10/7).

Data dari kepolisian menyebutkan, sedikitnya ada 100  calon naker yang menjadi korban penipuan Kartono, yang sebelumnya tinggal di Jalan Diponegoro dan kemudian pindah ke sebuah rumah di wilayah Kelurahan Perbon utuk melancarkan aksinya.

“Sementara ini, demi keamanan rumah tinggal yang bersangkutan kita pasangi garis polisi,” tutur Kasat Reskrim, AKP Arief Kristanto.

Di rumah cukup besar yang menghadap timur tersebut para korban juga sempat diberikan pelatihan. Yulianto, 20, salah seorang korban asal Desa Temaji, Kecamatan Jenu, Tuban, mengaku beberapa kali datang ke rumah di Kelurahan Perbon bertemu dengan Kartono dan beberapa temanya yang katanya pejabat PT Pertamina.

“Beberapa kali saya ke rumah Kartono. Saya menyerahkan uang juga di rumah Perbon,” kata Yulianto.

0 Komentar:

Posting Komentar