Sedikitnya seratus orang menjadi
korban penipuan seorang calo tenaga kerja (naker) bernama Kartono, 40, warga
Jalan Diponegoro, Tuban. Penipuan dilakukan dengan modus menawari korban posisi
pekerjaan di sebuah anak perusahaan Pertamina wilayah Madura. Setiap korban
dipungut pelicin antara Rp15 juta sampai Rp 30 juta.
Data yang berhasil dihimpun, para korban adalah pencari kerja yang
berada di wilayah Tuban, Lamongan dan Bojonegoro. Modus yang dilancarkan
Kartono ialah mendatangi calon korban dengan mengaku memiliki posisi penting di
sebuah anak perusahaan PT Pertamina wilayah Madura.
Namun, sampai batas waktu yang dijanjikan Kartono, jangankan
pekerjaan yang didapat. Kartono yang telah berhasil meraup uang miliaran rupiah
dari para korbannya menghilang dan tidak diketahui keberadaannya. Akkhirnya,
mereka yang tertipu mentah-mentah ini lapor ke polisi.
Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Arief Kristanto, menyatakan
pihaknya hingga kini baru memeriksa beberapa saksi korban. Dari hasil
pengembangan sementara, korban diperkirakan mencapai 100 orang. Dari sejumlah
korban tersebut diperkirakan kerugian mencapai Rp 2 Miliar.
“Kita sudah periksa beberapa saksi yang menjadi korban. Kerugian
kalau diakumulasi mencapai miliaran rupiah,” ungkap Arief Kristanto, Selasa
(10/7).
Sementara, para korban yang merasa tertipu langsung
mendatangi Markas Polres Tuban, begitu mengatahui mengetahui kalau Kartono
sudah berhasil ditangkap guna melaporkan kasus penipuan yang mereka
alami.
Atas perbuatanya kini kartono harus mendekam di tahanan Mapolres
Tuban dan dikenakan pasal 378 tentang penipuan dengan ancaman hukuman
lima tahun penjara.
Dipasang Garis Polisi
Rumah Kartono, pelaku dugaan calo penipuan naker, di Kelurahan
Perbon, Kecamatan Tuban, dipasang garis polisi demi keamanan, Selasa (10/7).
Data dari kepolisian menyebutkan, sedikitnya ada 100 calon
naker yang menjadi korban penipuan Kartono, yang sebelumnya tinggal di Jalan
Diponegoro dan kemudian pindah ke sebuah rumah di wilayah Kelurahan Perbon utuk
melancarkan aksinya.
“Sementara ini, demi keamanan rumah tinggal yang bersangkutan kita
pasangi garis polisi,” tutur Kasat Reskrim, AKP Arief Kristanto.
Di rumah cukup besar yang menghadap timur tersebut para korban
juga sempat diberikan pelatihan. Yulianto, 20, salah seorang korban asal Desa
Temaji, Kecamatan Jenu, Tuban, mengaku beberapa kali datang ke rumah di
Kelurahan Perbon bertemu dengan Kartono dan beberapa temanya yang katanya
pejabat PT Pertamina.
0 Komentar:
Posting Komentar