Sabtu, 30 Juni 2012

Liburan Sekolah, Tempat Wisata di Tuban Sepi Pengunjung


Antrean Tiket Masuk Pantai Boom Tuban
Libur panjang sekolah pasca pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tak memberi perngaruh positif pada sektor pariwisata di Tuban. Kepala Unit Pelaksana Tehnis Daerah (UPTD) Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar) Pemkab Tuban, Heru Sujatmika, mengatakan, justru musim liburan sekolah ini jumlah kunjungan wisata mengalami penurunan lumayan besar. “Penurunannya sekitar 20-30 persen,” kata Heru Sujatmika, Jum’at (29/6).

Sampai akhir Juni ini tercatat sebanyak 48.366 orang mengunjungi tiga tempat wisata yang dikelola Pemkab, yakni Goa Akbar, Pemandian Alam Bekti Harjo dan Pelabuhan Boom. Arus kunjungan wisata sebenarnya cukup tinggi. Tak kurang dari 168 ribu orang mengunjungi Tuban untuk berwisata sejak Januari hingga menjelang Juli ini. Namun sebagian besar wisatawan tersebut berkunjung ke makam para wali seperti Makam Sunan Bonang dan Makam Syaikh Ibrahim Ash-Shamarqandy. “Makam-makam Wali itu di luar pengelolaan Pemkab, jadi besarnya kunjungan tidak masuk dalam catatan kami,” kata Heru Sujatmika.

Menurut Heru Sujatmika, faktor dominan yang mempengaruhi penurunan jumlah pengunjung wisata tersebut adalah kurangnya sarana pendukung yang bisa menarik minat wisatawan. Tiga tempat wisata yang dikelola Pemkab tersebut memang relatif minim fasilitas. Di Pemandian Alam Bektiharjo, Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, misalnya, selain kolam renang hampir tak ada lagi obyek yang menarik minat pengunjung. Sarana mainan anak-anak yang ada sudah kelihatan usang dan bahkan beberapa tak bisa difungsikan. Sedangkan kera-kera yang menjadi trade mark tempat wisata ini juga telah habis. Empat ekor kera yang ada saat ini di Bektiharjo bukanlah kera asli tempat wisata tertua di Tuban itu. Kera-kera tersebut dibeli dari beberapa tempat setelah kera-kera asli Bektiharjo yang jumlahnya sempat mencapai ratusan ekor habis.

Sedangkan di Pelabuhan Boom yang juga sempat diproyeksikan menjadi maskot wisata lantaran memiliki muatan historis cukup besar, juga cuma ada hamparan laut lepas. Barisan cemara laut dan tanaman pelindung lainnya pun baru setinggi dada orang dewasa, belum mampu mengurangi udara panas pesisir Laut Jawa. Satu-satunya tempat wisata yang masih lumayan memikat hanyalah Goa Akbar. Tetapi karena lokasinya yang agak sulit dijangkau, tempat wisata ini juga terus mengalami penurunan pengunjung. Memang letaknya berada di tengah kota. Tetapi arus lalu-lintas yang sangat padat di sekitaran lokasi Goa Akbar, membuat akses masuk ke lokasi wisata ini terhambat.

Naiknya tarif retribusi tempat-tempat wisata tersebut juga memberi pengaruh penurunan jumlah pengunjung. Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 Tahun 2011, mulai 19 Agustus 2011 tarif masuk tempat-tempat wisata tersebut dinaikkan. Goa Akbar semula hanya Rp 2000/orang, saat ini menjadi Rp 4000/orang. Pemandian Alam Bektiharjo yang semula bertarif Rp 1500/orang untuk anak-anak dan Rp 2000/orang untuk dewasa, sekarang dibandrol Rp 4000/orang pada hari-hari biasa, dan Rp 5000/orang untuk hari Sabtu dan Minggu. Sementara Pelabuhan Boom yang semula Rp 2000/orang berubah menjadi Rp 2500/orang setelah Perda tersebut ditetapkan.

Menurut Kepala Bagian Pariwisata Disperpar Tuban, Sunaryo, naiknya tarif masuk tersebut tidak memberi pengaruh terhadap penurunan kunjungan wisata. Menurutnya, penurunan kunjungan wisata musim liburan tahun ini memang sedikit mencemaskan. Tetapi kendati terjadi penurunan signifikan, Sunaryo tetap optimis pihaknya mampu mencapai target pendapatan yang telah ditetapkan Pemkab. “ Tahun ini kita ditarget mampu memberi income Rp 900 juta. Saya yakin bisa tercapai, bahkan mungkin masih melampaui walau tidak banyak,” kata Sunaryo.

0 Komentar:

Posting Komentar