Sabtu, 30 Juni 2012

Perselingkuhan di Jatim Tertinggi


Kasus perselingkuhan di Jatim menempati peringkat tertinggi di Indonesia. Angkanya mencapai 7.172 kasus. Berdasarkan data yang dikutip dari Peradilan Agama, Mahkamah Agung, Bidang Perempuan DPW PKS Jatim menyebutkan bahwa ada dari 2 juta angka pernikahan, 10 % atau 285.184 perkara perceraian. 

Penyebab perceraian juga cukup beragam,mulai dari akibat ketidakharmonisan rumah tangga yang menempati posisi pertama dengan jumlah 91.841 perkara,kemudian tindakan suami yang tidak bertanggungjawab sebanyak 78.407 perkara. Selanjutnya akibat masalah ekonomi keluarga sebanyak 67.891 perkara dan kasus perselingkuhan ada 10.029 perkara. Sedangkan dalam kasus perselingkuhan, angka tertinggi ada di Jatim yaitu mencapai 7.172 perkara.

Baru setelah itu Jawa Barat sebanyak 3.650 perkara dan Jateng sebanyak 2.503 perkara. Kondisi membuat Bidang Perempuan DPW PKS Jatim mengkampanyekan anti perselingkuhan dan mendukung kesetiaan.”Karena itu kami menggelar aksi sekaligus memperingati Hari Keluarga Nasional 2012,” kata Ketua Bidang Perempuan DPW PKS Jatim Dwi Sulistyorini di sela-sela aksi bersama puluhan perempuan kader PKS di depan Kebun Binatang Surabaya,kemarin.

Dia menjelaskan, kegiatan tersebut mengajak masyarakat untuk berfikir akan pentingnya kesetiaan pasangan dan kesetiaan terhadap keluarga. Karenanya, dalam aksi tersebut, perempuan PKS ini mengusung jargon ”Setia Oke, Selingkuh No Way”. Dwi menjelaskan, melihat angka perceraian yang membuktikan bahwa angka perselingkuhan di Jatim cukup tinggi,bisa disimpulkan bahwa keharmonisan rumah tangga di Jatim sangat memprihatinkan.

Dari data tersebut juga diketahui jika angka perceraian di Jatim masih pada posisi kedua tertinggi di Indonesia. Yang lebih ironis lagi, lanjut Dwi, seperti yang disampaikan Wakil Wali Kota Surabaya Bambang DH, perselingkuhan tertinggi terjadi pada guru.Tingginya angka perceraian tersebut membuat masalah ini bukan lagi masalah pribadi, tapi sudah menjadi permasalahan nasional.

“Maka kami meminta supaya segera ada langkah solutif strategis komprehensif, termasuk regulasinya untuk mengatasi masalah ini,”katanya. Dia menyebutkan bahwa keluarga adalah pondasi utama sebuah bangsa. ”Kami sangat yakin, keluarga yang harmonis, berkualitas, menjadi modal penting untuk membangun Indonesia yang lebih baik,”katanya.

Aksi di depan Kebun Binatang itu sempat menjadi perhatian masyarakat dan pengguna jalan. Aksi itu juga dibumbui dengan teatrikal serta dihiasi berbagai poster dan spanduk menolak perselingkuhan. Sebagai bentuk simpatisan,mereka juga membagikan bunga dan stiker tentang imbauan setia.

Sementara itu, anggota Fraksi Partai Kedilan Sejahtera (FPKS) DPRD Jatim Irwan Setiawan menambahkan, untuk mengurangi angka perceraian baik karena kasus perselingkuhan atau yang lainnya, PKS telah melakukan beberapa upaya.Disebutkan saat ini PKS punya program pendidikan pranikah. ”Pendidikan pra nikah ini dilakukan selama enam kali pertemuan. Sasarannya adalah untuk membentuk keluarga harmonis sesuai dengan tuntunan syariah Islam.Tentu ini akan mampu menekan angka perceraian di Jatim,”katanya. 

0 Komentar:

Posting Komentar