Selasa, 03 Juli 2012

Desa Wadung - Kecamatan Soko Belum Teraliri Listrik


Selasa (3/7), di tengah hiruk pikuk industrialisasi dan gembar – gembor pembangunan di Bumi Ronggolawe, Di Tuban masih ada desa yang tidak menikmati terangnya lampu listrik. Dari pantauan kabartuban.com, Kemiskinan di Bumi yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) ini masih menghampar. Bahkan aliran listrik pun tidak tak bisa didapatkan sebagian rakyat Tuban.

Sekitar 150 Kepala Keluarga (KK) di Desa Wadung Kecamatan Soko Kabupaten Tuban, yang belum bisa merasakan terangnya sinar lampu. Ada sekitar 100 KK yang sudah merasakan fasilitas listrik. Tapi itu bukan listrik langsung dari PLN, namun mereka dapatkan dengan cara hasil nyolok/nyalur, dari desa sebelah yang sudah teraliri arus listrik.

Infrastruktur di daerah itu sangatlah memprihatinkan, akses jalan pun banyak yang rusak dengan medan jalan yang sangat terjal. Maklum perkampungan itu berada di daerah pegunungan. Tak hanya jalan rusak, jalan berbatu yang belum beralaskan aspal pun masih banyak dijumpai. Tidak sedikit para pelajar yang jalan kaki, karena jalan yang tidak bisa dilewati jika musim hujan tiba.

Eko, salah satu siswa SMKN 2 Tuban mengatakan “Meskipun belum aspal, kalau musim terang masih enak mas, tapi jangan nanya kalau musim hujan tiba, motorku saya titipkan di rumah teman dan pulang jalan kaki”.

Terkait lampu penerangan atau listrik, ternyata masih banyak warga yang belum merasakannya. Selain karena tidak adanya jalur listrik yang mengarah ke perkampungan, hal tersebut juga disebabkan faktor ekonomi yang sangat minim. Namun, jika infrastruktur listrik terbangun dengan baik di daerah mereka, bisa dipastikan warga berminat untuk membeli dengan cara apapun, karena hal tersebut adalah kebutuhan pokok.

Warga yang belum mendapatkan fasilitas listrik, banyak yang masih menggunakan lampu minyak tanah, untuk dijadikan alat penerang yang biasa Dilah atau lampu ublik. Meskipun harga minyak tanah sekarang sangat mahal, tidak ada pilihan lain bagi warga untuk mencukupi kebutuhan penerangan.

Sulastri menuturkan, “Kalau aliran listrik bisa sampai ke daerah kami, pastilah para warga akan beli atau mengambil”.

Di lain pihak, Kepala Desa Wadung, Bapak Kamsiana menjelaskan terkait masalah Listrik, bahwa pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memprioritaskan warganya agar mendapatkan aliran listrik. Kamsiana mengungkapkan bahwa dirinya sudah dua kali mengajukan ke pemerintah terkait aliran listrik di daerahnya. Namun hingga saat ini hanya penolakan yang ia peroleh, dengan alasan medan yang tidak mendukung.

Tahun ini ia juga mengajukan permohonan lagi. Melihat kondisi para warganya yang diresahkan para pencuri kabel saluran atau colokan, serta banyaknya para pelajar di daerah tersebut, selaku Kepala Desa Kamsiana khawatir jika para pelajar tidak bisa konsentrasi dan terganggu belajarnya, hanya karena belum ada aliran listrik.

Lebih lanjut Kamsiana menyampaikan harapannya kepada Pemerintah Daerah agar mengabulkan pengajuannya, seperti yang saat ini sering ditegaskan oleh Bupati Tuban, H. Fatchul Huda,  mencetak masyarakat Tuban yang lebih maju, religius, sejahtera, dan bermartabat dalam tata pemerintahan yang kreatif dan bersih.

0 Komentar:

Posting Komentar