Selasa, 10 Juli 2012

Warga Bojonegoro Blokir Akses ke Pengeboran Minyak MCL


Merasa kurang mendapat perhatian dari pihak perusahaan migas Mobil Cepu Limited (MCL), terkait masalah lingkungan di sekitar lokasi proyek pengeboran minyak Kedung Keris, puluhan warga Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro memblokir akses masuk menuju proyek tersebut.

Warga membentangkan kain besar di tengah jalan dan ditempeli kertas bertuliskan kecaman terhadap MCL, warga menuntut pihak sub kontraktor PT. Berkat Abadi Agung yang mengerjakan proyek pengeboran sumur minyak Banyu Urip, agar memperhatikan masalah lingkungan, yang selama ini kurang diperhatikan pihak perusahaan.

Selama ini warga merasa terganggu, dengan banyaknya debu beterbangan yang disebabkan dari kendaraan yang keluar masuk lokasi proyek, saat melintasi lokasi pemukiman warga. Dengan kejadian ini, mereka menuntut pihak perusahaan untuk melakukan penyiraman jalan yang menuju proyek tersebut, tiga kali sehari selama musim kemarau, dan warga meminta pihak perusahaan menepati janjinya yang akan memberikan saluran air bersih kerumah-rumah warga.

“Pemblokiran jalanterpaksa dilakukan karena debunya menggangu,” kata Latif, salah satu peserta aksi, Selasa 10/07) pagi tadi.

Dengan digelarnya unjukrasa sejak pagi tadi oleh puluhan warga ini, aktifitas proyek pengeboran minyak sumur Banyu Urip berhenti total, dan tidak terlihat satupun kendaraan yang terlihat melintas di lokasi tersebut.

Bahkan saat beberapa media yang melakukan pengambilan lokasi proyek, di sumur Banyu Urip diminta oleh pihak kemanan untuk segera meninggalkan lokasi, bahkan dengan tegas pihak kemanan mengatakan, siapapun yang melakukan pengambilan gambar lokasi dilarang oleh pihak perusahaan.

Selama dilakukan pemblokiran, tidak ada satupun petugas dari pihak MCL, yang terlihat dilokasi. Selain itu warga juga mengancam, bila tuntutan mereka tidak dipenuhi oleh MCL, pemblokiran ini akan terus dilakukan hingga tuntutan mereka dipenuhi.

0 Komentar:

Posting Komentar