Senin, 11 Juni 2012

Belimbing Tasikmadu Tuban Unggulan Terbaik se Jatim


Tanaman belimbing yang dikembangkan petani di Desa Tasikmadu dan Panyuran, Kecamatan Palang, yang kemudian dikenal luas dengan sebutan belimbing Tasikmadu, menyimpan potensi holtikultura unggulan telah ditetapkan sebagai belimbing kualitas terbaik di Jawa Timur sejak tahun 2005 lalu.
Meski belimbing Tasikmadu bisa tumbuh di tempat lain, namun kualitas rasa dan ukurannya berbeda. Menurut sejumlah petani belimbingdisebutkan, kelebihan belimbing Tasikmadu memiliki ciri khas dengan bentuknya yang besar, warnanya kuning kunir atau orange, berserat halus, airnya banyak, berasa manis segar dan montongnya besar.
Jika belimbing jenis lain warnanya dominan kuning dan montongnya relatif panjang. Belimbing Tasikmadu sangat lezat jika dimakan dalam keadaan segar, tetapi juga nikmat dikonsumsi dalam bentuk juice mau pun produk olahan lainnya.
Budidaya tanaman Belimbing Tasikmadu merupakan usaha padat modal dan padat karya sehingga berpotensi menciptakan lapangan pekerjaan baru. Awal mula pengembangan belimbing ini dilatarbelakangi oleh kondisi petani yang terus merugi karena lahannya ditanami jenis tanaman pangan, karena kadar tanahnya sudah jenuh.
Data yang dhimpun menyebutkan, tahun 1990 jumlah tanaman belimbing di Desa Tasikmadu hanya ada 165 pohon, tahun 2003 berkembang menjadi 7.689 pohon, dan tahun 2007 sudah meningkat menjadi 22.000 pohon yang berada di lahan sekitar 50 hektar. Sementara hingga tahun 2012 diyakini telah terjadi peningkatan signifikan atau pada kisaran lima kali lipatnya.
Karena belimbing itu hanya cocok tumbuh di dua desa, yakni Tasikmadu dan Panyuran Kecamatan Palang, kata Tarji, maka hasil produksi dalam setiap musim panen hanya mampu memenuhi permintaan lokal dan sebagian luar daerah di sekitar Tuban. Diantaranya Lamongan, Surabaya , Semarang dan Gresik.
“Saat berada di pasaran, kebanyakan belimbing ini langsung cepat laku dan kalaupun lama tak terjual maksimal hanya berlangsung dua hari,” tutur Tarji.
Terkait pemasaran Beklimbing Tasikmadu, memang belum ditemukan kendala, karena pasar lokal masih terbuka. Selain itu, petani telah mampu melakukan pengaturan masa petik buah, sehingga jarang terjadi panen buah yang bersamaan dalam satu kawasan.

“Karena dijual dalam bentuk buah segar, keuntungannya masih lumayan baik,” ungkap mereka.
Dalam setahun, satu pohon belimbing Tasikmadu bisa dipanen hingga tiga kali. Satu pohonnya mampu menghasilkan 40 kg.
Jika kualitas produksi pohonnya baiksatu pohon dalam tiga kali musim panen bisa menghasilkan sekitar 1 kwintal. Dalam satu hektar lahan perkebunan belimbing terdapat 300 pohon. Jika produktivitas per pohon sekali panen 40 kg, maka dalam setahun pada lahan satu hektar jumlah belimbing yang dihasilkan sekitar 30.000 kilogram per hektar atau 1.500 ton per tahun pada total lahan seluas 50 ha.
Guna lebih menggairahkan minat petani dalam pengembangan dan pemasaran belimbing, Pemkab Tuban sering mengikutsertakan petani dan hasil buahnya pada berbagai kegiatan pameran, baik tingkat propinsi mau pun nasional.
Pengembangan belimbing Tasikmadu tidak terpisahkan dari jasa almarhum H Jaiz, yang kali pertama menanam belimbing di desa setempat. Kini, pohon induk H Jaiz telah berusia 51 tahun.

0 Komentar:

Posting Komentar