Dalam proses yang berlangsung di kediaman pribadi Presiden di Puri Cikeas, Bogor itu, selain memasukkan data pribadi, Presiden dan Ibu Negara juga memasukkan data sidik jari dan retina mata melalui peralatan yang disiapkan.
Saat menjalani proses tersebut, Presiden dan Ibu Negara didampingi oleh Mendagri Gamawan Fauzi, Menko Polhukam Djoko Suyanto dan sejumlah pejabat terkait lainnya.
Data sidik jari yang dimasukkan adalah empat jari tangan kiri dan tangan kanan kemudian ibu jari kiri dan kanan.
Kemudian dilakukan pemasukan data retina mata kiri dan kanan pada semacam alat mirip teropong. Selain Presiden dan Ibu Negara, juga memasukkan data untuk keperluan KTP elektronik Edhie Baskoro Yudhoyono dan istrinya Aliya.
Mendagri Gamawan Fauzi dalam paparannya menjelaskan proses pembuatan KTP Elektronik sudah mulai dirintis sejak 2010.
"Pada 2010 sesuai amanat undang-undang sudah dilakukan verifikasi data selesai pada akhir 2010. Pada 2011 proses nomor induk kependudukan selesai dan pada Oktober-November 2011 mulai dilakukan perekaman data," kata Gamawan.
Ditambahkannya hingga akhir 2011 telah terekam 47 juta data penduduk dari 197 kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang pada tahap awal menjalani proses pemasukan data KTP elektronik.
Pada 2012 ditargetkan 300 kabupaten/kota akan menjalani proses perekaman data elektronik KTP dengan target 172 juta warga pada akhir 2012.
"Saya sudah minta Menteri BUMN untuk percepat alat, target kita kita perlu 400.000 perekaman per hari, tahun lalu kita lakukan 197 kabupaten/kota, tahun ini target 300 kabupaten/kota," kata Mendagri.
Gamawan mengatakan untuk 2012, Kabupaten Bogor masuk dalam salah satu kabupaten yang menjalani proses perekaman data elektronik KTP dan Presiden beserta keluarga menjadi warga pertama di Kabupaten Bogor yang menjalani proses pemasukkan data.
"Tahun ini bapak yang pertama di kecamatan ini, Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor. Kabupaten Bogor berpenduduk 4,8 juta dengan 3,4 juta jiwa yang wajib KTP. Untuk Gunung Putri sendiri wajib KTP ada 292.000 jiwa," paparnya.
Baik Presiden, Ibu Negara, Edhie Baskoro maupun Aliya masing-masing memerlukan waktu 10 menit untuk memasukkan data, memverifikasi data, memasukkan sample tanda tangan, memasukkan data sidik jari dan memindai retina.
0 Komentar:
Posting Komentar