Total utang RI sejak 2005 hingga 2011 telah mengalami peningkatan
hingga US$ 90,3 miliar (67,1%). Jika dihitung menggunakan kurs rupiah
(1 US$ = Rp 9.000) berarti utang RI telah meningkat hingga Rp 812,7
triliun.
Hingga Desember 2011 utang luar RI telah mencapai US$ 224 miliar atau sebesar Rp 2.016 triliun. Utang ini terdiri dari utang luar negeri pemerintah dan swasta.
Demikian dikutip detikFinance dari laporan statistik utang luar negeri RI seperti tertuang di situs resmi Bank Indonesia (BI), Senin (27/2/2012).
Peningkatan terjadi baik pada utang luar negeri pemerintah maupun swasta. Namun demikian, pada periode yang sama peningkatan utang luar negeri tersebut diikuti peningkatan PDB (harga berlaku) yang relatif lebih besar yaitu sebesar US$ 536,8 miliar (190,2%).
Secara umum beberapa indikator beban utang luar negeri Indonesia telah memperlihatkan perbaikan signifikan. Rasio utang luar negeri Indonesia terhadap PDB
terus menurun. Pada 1998 tercatat sebesar 150%, kemudian menurun menjadi 54,9% pada 2004, dan menjadi 26,5% pada 2011.
Rasio utang terhadap ekspor juga mengalami penurunan secara signifikan dari 179,7% pada 2004 menjadi 96,8% pada 2011. Pada periode yang sama, debt service ratio Indonesia terlihat berfluktuasi. Pada 2006 debt service ratio mencatat angka tertinggi 25,0%, kemudian terus menurun menjadi 22,5% pada 2011.
Sementara itu, per 31 Desember 2011, rasio total utang pemerintah (dalam dan luar negeri) terhadap PDB menurun tajam menjadi 25% dari sebesar 47% pada 2005, dan sebesar 89% pada 2000. Nilai rasio utang pemerintah terhadap PDB yang moderat merupakan cerminan dari kebijakan fiskal yang efisien dan berhati-hati.
Berikut Posisi Utang RI dari tahun 2006 :
2006 : US$ 132,63 miliar.
2007 : US$ 141,18 miliar.
2008 : US$ 155,08 miliar.
2009 : US$ 172,87 miliar.
2010 : US$ 202,4 miliar.
2011 : US$ 224 miliar
Adapun negara yang rajin memberikan utang ke RI yakni :
Jepang : US$ 44,89 miliar
Singapura : US$ 37,74 miliar
AS : US$ 26,87 miliar
Belanda : US$ 13,51 miliar
Lembaga yang sering memberikan utang ke RI :
ADB (Asian Development Bank) : US$ 11,43 miliar
IBRD (The International Bank for Reconstruction and Development) : US$ 9,60 miliar
IDA (International Development Association) : US$ 2,27 miliar
Hingga Desember 2011 utang luar RI telah mencapai US$ 224 miliar atau sebesar Rp 2.016 triliun. Utang ini terdiri dari utang luar negeri pemerintah dan swasta.
Demikian dikutip detikFinance dari laporan statistik utang luar negeri RI seperti tertuang di situs resmi Bank Indonesia (BI), Senin (27/2/2012).
Peningkatan terjadi baik pada utang luar negeri pemerintah maupun swasta. Namun demikian, pada periode yang sama peningkatan utang luar negeri tersebut diikuti peningkatan PDB (harga berlaku) yang relatif lebih besar yaitu sebesar US$ 536,8 miliar (190,2%).
Secara umum beberapa indikator beban utang luar negeri Indonesia telah memperlihatkan perbaikan signifikan. Rasio utang luar negeri Indonesia terhadap PDB
terus menurun. Pada 1998 tercatat sebesar 150%, kemudian menurun menjadi 54,9% pada 2004, dan menjadi 26,5% pada 2011.
Rasio utang terhadap ekspor juga mengalami penurunan secara signifikan dari 179,7% pada 2004 menjadi 96,8% pada 2011. Pada periode yang sama, debt service ratio Indonesia terlihat berfluktuasi. Pada 2006 debt service ratio mencatat angka tertinggi 25,0%, kemudian terus menurun menjadi 22,5% pada 2011.
Sementara itu, per 31 Desember 2011, rasio total utang pemerintah (dalam dan luar negeri) terhadap PDB menurun tajam menjadi 25% dari sebesar 47% pada 2005, dan sebesar 89% pada 2000. Nilai rasio utang pemerintah terhadap PDB yang moderat merupakan cerminan dari kebijakan fiskal yang efisien dan berhati-hati.
Berikut Posisi Utang RI dari tahun 2006 :
2006 : US$ 132,63 miliar.
2007 : US$ 141,18 miliar.
2008 : US$ 155,08 miliar.
2009 : US$ 172,87 miliar.
2010 : US$ 202,4 miliar.
2011 : US$ 224 miliar
Adapun negara yang rajin memberikan utang ke RI yakni :
Jepang : US$ 44,89 miliar
Singapura : US$ 37,74 miliar
AS : US$ 26,87 miliar
Belanda : US$ 13,51 miliar
Lembaga yang sering memberikan utang ke RI :
ADB (Asian Development Bank) : US$ 11,43 miliar
IBRD (The International Bank for Reconstruction and Development) : US$ 9,60 miliar
IDA (International Development Association) : US$ 2,27 miliar
0 Komentar:
Posting Komentar