Selasa, 14 Agustus 2012

Pariwisata Tak Siap Sambut Liburan Iedul Fitri



Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban dipastikan tidak bisa menangguk pendapatan lebih dari sektor pariwisata saat liburan Hari Raya Iedul Fitri nanti. Dari empat destinasi wisata yang dikelola Pemkab Tuban, hanya Goa Akbar yang dinilai telah siap menyambut pengunjung pada liburan Hari Raya Iedul Fitri. Tiga lainnya, yakni Pemandian Alam Bektiharjo, Pelabuhan Boom dan Wisata Laut Kambang Putih (WLKP), masih dalam tahap perbaikan, sehingga dimungkinkan tidak mampu maksimal menerima pengunjung. Bahkan untuk WLKP yang dibangun satu paket dengan Terminal Wisata Tuban (TWT), kemungkinan besar tetap ditutup untuk pengunjung.
“Semua masih dalam tahap pengerjaan. Masih banyak fasilitas yang perlu kita bangun di destinasi-destinasi wisata tersebut, terutama Wisata Laut Kambang Putih. Karena itu kita nggak narjet bisa dapat pemasukan tinggi saat libur hari raya nanti,” kata Sunaryo, Kepala Bidang Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perekonomian dan Pariwisata Pemkab Tuban, Jum’at (3/7).
Meskipun begitu, Sunaryo mengatakan tetap bakal peningkatan jumlah pengunjung di beberapa destinasi wisata itu sebesar 10 %, kecuali WLKP yang memang belum layak dibuka untuk umum. Angka kunjungan wisata diakui memang agak sedikit menurun sekitar 25-30 % tahun ini. Goa Akbar yang menjadi destinasi wisata andalan Kota Wali ini sempat mencatat angka kunjungan rata-rata 15 ribu/tahun. Namun setahun terakhir, menurut Kepala UPTD Destinasi Wisata, Heru Trijatmika, hanya mampu menembus angka 9 ribu pengunjung. Sementara Pelabuhan Boom masih lumayan stabil dengan angka kunjungan rata-rata 7 ribu/tahun. Untuk Pemandian Alam Bektiharjo yang berada di Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, angka kunjungan wisatanya malah hanya sampai angka 4 ribu/tahun.
Tahun lalu, dari dua destinasi wisata yang telah aktif, Goa Akbar dan Bektiharjo, sektor pariwisata mampu memberi kontribusi Pendapatan Aseli Daerah (PAD) sebesar Rp 893,6 Juta. Tahun ini, kata Sunaryo, target kontribusi ditingkatkan menjadi Rp 900 juta. “Obyek pendapatannya untuk destinasi wisata ya Cuma dua itu, Goa Akbar dan Bektiharjo. Untuk Boom kan masih ujicoba, jadi belum ditarget. Sedang WLKP ya malah belum bisa dipungut apa-apanya,” kata Sunaryo.
Sunaryo menambahkan, dalam rangka meningkatkan kontribusi sektor pariwisata pada PAD itu-lah saat ini pihaknya menggenjot pembangunan fasilitas penunjang sejumlah destinasi wisata. Menurutnya, angka kunjungan wisata ke Tuban dikhawatirkan bakal lebih buruk lagi apabila destinasi wisata yang telah ada dan sudah dikenal saat ini tidak ditingkatkan pelayanannya. Hampir semua destinasi wisata masih sangat minim fasilitas pendukung, sehingga sangat sulit diharapkan mampu memberi kontribusi lebih pada PAD.
Tahun ini, kata Sunaryo, prioritas utama Pariwisata adalah maksimalisasi sarana pendukung destinasi wisata. Pemerintah sendiri telah menyediakan anggaran sebesar Rp 4 miliar untuk pembangunan fasilitas pendukung di tiga destinasi wisata. Pelabuhan boom mendapat jatah Rp 2,5 miliar, Pemandian Bektiharjo terjatah Rp 1 miliar, sedang Rp 500 juta bantuan dari Pemerintah Propinsi dialokasikan untuk pembangunan fasilitas pendukung WLKP. Sunaryo menaksir pembangunan tiga destinasi wisata itu baru kelar September-November. “Yang jelas tahun ini kita bersabar dulu lah. Insya Allah tahun depan semua sudah siap, sudah bisa maksimal,” katanya. 

0 Komentar:

Posting Komentar