PT Semen Gresik (Persero) Tbk (SMGR) berhasil mendapat
penghargaan Satya Lencana Pembangunan atas keberhasilannya melakukan pembinaan
terhadap koperasi dan usaha kecil dan menengah (UKM). Penghargaan tersebut
diserahkan oleh Wakil Presiden Boediono kepada Dirut PT Semen Gresik (Persero)
Tbk., Dwi Soetjipto, dalam
puncak Peringatan Hari Koperasi Ke-65 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis
(12/7/12).
Selama ini, Semen Gresik memang menaruh concern yang luar biasa pada pembinaan
koperasi dan UKM. ”Perseroan mendorong tumbuh-kembangnya Koperasi Warga Semen Gresik
(KWSG) dan para UKM mitra binaan melalui program-program yang berkelanjutan,”
ujar Dwi Soetjipto.
KWSG saat ini tercatat sebagai salah satu koperasi terbesar di
Indonesia, bahkan masuk dalam jajaran elit koperasi di seluruh dunia. Pada
2011, KWSG membukukan pendapatan sebesar Rp1,43 triliun, meningkat 26 persen
dibanding pendapatan 2010 sebesar Rp 1,14 triliun. Untuk Sisa Hasil Usaha (SHU)
setelah pajak pada 2011 meningkat 63 persen menjadi Rp 23,66 miliar dibanding
tanun 2010 sebesar Rp 14,56 miliar. Tahun ini KWSG membidik pendapatan sebesar
Rp1,68 triliun
Untuk mendukung pencapaian target pendapatan itu, KWSG
merencanakan investasi sebesar Rp 49,04 miliar pada tahun ini untuk realisasi
sejumlah rencana bisnis.
”Koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional harus terus
didorong demi pencapaian kesejahteraan bersama. KWSG bisa menjadi prototipe
bagaimana koperasi modern yang ideal harus dibangun tanpa harus meninggalkan
tujuan utamanya untuk kesejahteraan bersama semua anggotanya,” ujar Dwi Soetjipto.
Pendapatan KWSG diperoleh dari 10 bidang usaha, yaitu dari
sektor pertokoan, penjahitan, simpan pinjam, percetakan, katering dan restoran,
perdagangan umum, perdagangan bahan bangunan, ekspedisi, event organizer, dan
distributor consumer goods.
Anggota KWSG orang terdiri atas karyawan Semen Gresik dan
anak-anak usahanya, seperti PT Swabina Gatra, PT Cipta Nirmala, PT Varia Usaha,
PT Waru Abadi, PT Swadaya Gatra. Adapun pembinaan untuk UKM mitra binaan, Semen
Gresik melalui Program Kemitraan telah mengucurkan dana sebesar Rp 128,6 miliar
pada 2011. Dana tersebut untuk pinjaman lunak bagi usaha yang menjadi mitra
binaan dan promosi mitra binaan.
Melalui Program Kemitraan, perseroan setiap tahunnya terus
menambah unit usaha mitra binaan baru sebagai upaya tumbuh kembang bersama.
Hingga akhir 2011, jumlah usaha yang menjadi mitra binaan perseroan mencapai
18.207 unit usaha atau meningkat 29,8 persen dibanding tahun 2010. Penyerapan
tenaga kerja pada mitra-mitra binaan tersebut mencapai lebih dari 30.000 orang.
”Kami tidak hanya memberi kucuran modal ke mitra binaan, tapi
juga menggelar serangkaian pendidikan dan pelatihan. Misalnya pelatihan
diversifikasi produk, manajemen pemasaran, hingga manaajemen keuangan, sehingga
UKM mitra binaan bisa menerapkan prinsip-prinsip bisnis modern,” ujar Dwi
Soetjipto.
Pendidikan dan pelatihan yang kontinu tersebut, sambung Dwi
Soetjipto, diharapkan bisa mendorong daya saing UKM mitra binaan. Dwi Soetjipto
menuturkan, selama ini masih ada sejumlah faktor yang menjadi kendala bagi UKM
untuk berkembang. Di antaranya adalah rendahnya kualitas SDM, tiadanya aset,
minimnya jaringan pasar, pendanaan yang terbatas, dan manajemen yang kurang
profesional. Faktor-faktor itu menjadikan UKM tidakbankable di
mata lembaga perbankan. Padahal, secara kualitas, bisnis UKM itu sangat feasible.
”Karena itulah, UKM yang jadi mitra binaan Semen Gresik kami up-grade kemampuannya agar kelak bisa tumbuh
besar. Fokus kami dalam hal ini adalah UKM-UKM yang belum bankable. Jika
aspek-aspek bisnis modern diterapkan, UMKM bisa mudah mengakses pembiayaan,”
jelasnya.
Semen Gresik berharap dukungan ini bisa mendorong gerak
perekonomian lokal, termasuk menumbuhkan inisiatif-inisiatif baru bagi
pengembangan ekonomi daerah.
0 Komentar:
Posting Komentar