Sebelum masuk teknis mengatasi wereng secara khusus, perlu
disampaikan tentang wereng itu sendiri. Singkat kata wereng bukanlah hama,
melainkan hewan sawah yang memang menjadi makanan serangga / hewan sawah yang
ada, sehingga wereng bukan untuk dibasmi tapi untuk dijadikan penyeimbang dari
ekosistem (lingkungan) sawah itu sendiri.
Lalu mengapa sekarang wereng berubah menjadi hama dan momok
petani tersebut? Tidak lain karena penggunaan pupuk dan pestisida kimia yang
menimbulkan serangga dan hewan di sawah (termasuk hewan pemakan wereng) mati.
Dampak dari kematian massal hewan sawah adalah populasi(jumlah) wereng menjadi
tidak terkendali.
Mengetahui sebab tersebut tentunya dibutuhkan solusi bersama
agar pertanian kita bisa selamat dari hama wereng. Tidak ada cara lain selain
memulai secara bertahap pengurangan pupuk atau pestisida kimia untuk diganti
menjadi pupuk organaik dan pestisida nabati yang efeknya sudah terbukti
dibeberapa wilayah dengan hasil yang mantab dibarengi biaya yang murah.
Mengapa sampai sekarang petani masih tidak begitu tertarik?
Menjadi tertarik atau tidak adalah pilihan karena buatku yang lebih penting
adalah ‘Membiasakan Yang Benar, Dan Bukan Membenarkan Yang Biasa‘.
Berikut teknis
pembuatan pestisida nabati yang murah dan bisa dibuat sendiri tanpa harus
membeli ke toko :
**Campurkan dedak dengan gula pasir dengan perbandingan 2:1,
diamkan selama semalam dan taburkan ke lahan.
**Rendam serai, bawang putih (Misal 20 batang serai, bawang putih
0.5 Kg untuk 20 liter air) ditambah 10 lembar daun suren / mimba yag sudah
ditumbuk, kemudian rendam selama 1 hari 2 malam.
Penggunaannya: Untuk Dosis 0,5
liter bahan jadi diatas ditambah 13,5 liter air, dan disemprotkan pada sore
hari. Silahkan dicoba semoga berhasil meyakinkan hati bahwa pilihan menjadi petani
organik adalah tidak salah.
0 Komentar:
Posting Komentar