Selasa, 06 Maret 2012

Jelang BBM Naik, Harga Sembako Fluktuatif

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bojonegoro memastikan harga bahan pokok masih stabil. 


Jelang kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), belum ada laporan signifikan soal kenaikan harga bahan pokok tertentu. Beberapa kebutuhan bahan pokok fluktuatif, yakni ada yang naik dan ada juga beberapa yang turun.



"Harga masih stabil, belum ada kenaikan signifikan," ujar Kepala Disperindag, Bambang Suharno.



Bambang memperkirakan kenaikan akan terasa seiring kebijakan kenaikan harga BBM diberlakukan. Meski demikian, Disperindag belum menyiapkan operasi pasar, karena belum tahu seperti apa kondisi harga pasar pasca kenaikan. Disperindag memilih untuk menunggu pasca kenaikan BBM.



Sementara pantauan di pasar tradisional Bojonegoro, beberapa bahan pokok sudah mengalami kenaikan hingga Rp 1.000 per kilogram (kg). Di antaranya telur ayam buras yang terjadi dalam dua hari terakhir. Kondisi ini, membuat para konsumen mengeluh kemahalan.



Seperti diungkapkan, Utami (35) salah satu pedagang sembako di pasar besar Bojonegoro mengungkapkan, kenaikan harga sembako secara umum terjadi dalam sepekan terakhir. Menurutnya, kenaikan ini dipicu dengan rencana pemerintah yang hendak menaikan harga BBM pada awal April mendatang.



"Mungkin karena ada recana BBM naik,” ungkapnya.



Sebelumnya  harga telur ayam sebesar Rp 14 ribu dan kini menjadi Rp 15 ribu per kg. Sedangkan, untuk harga tepung terigu kualitas biasa naik sebesar Rp 500 dari harga sebelumnya Rp 6.000 per kg. 



Kenaikan sebesar Rp 500 juga terjadi pada minyak goreng curah, dari sebelumnya seharga Rp 10 ribu per kg. Sedangkan, komoditas yang harganya stabil hanya terjadi pada gula putih yang bertahan di harga Rp 10 ribu per kg.



"Yang turun hanya harga beras," kata Utami.



Ia menambahkan, rata-rata harga beras mengalami penurunan sebesar Rp 500 per kg. Misalnya, beras kualitas medium yang semula seharga Rp 7.500 saat ini menjadi Rp 7 ribu per kg. Sedangkan, untuk kualitas bagus juga turun sebesar Rp 500 dari harga sebelumnya kisaran Rp 8.500 per kg.



Sementara itu, Riska (30), salah satu ibu rumah tangga di kota Bojonegoro mengungkapkan, kenaikan harga BBM akan membuat sembako bakal. Sehingga sangat memberatkan warga. Sebab, dengan naiknya sejumlah komoditas tentu saja membuat ia dan ibu-ibu lainnya terpaksa mengeluarkan uang lebih untuk belanja kebutuhan sehari-hari.

0 Komentar:

Posting Komentar