Selasa, 17 Januari 2012

Internet Masuk Desa


Pendahuluan
Internet masa kini telah menjadi kebutuhan bagi sebagian masyarakat Indonesia baik di kota maupun di desa. Keberadaannya seperti sudah menjadi makanan harian bagi sebagian penduduk dan setiap harinya pula pengguna fasilitas internet di Indonesia semakin meningkat. Hal ini berdasarkan fakta dari berbagai sumber, bahwa total pengguna internet di Indonesia mengalami pertumbuhan sangat tinggi meski persentasenya masih kecil. Hasil survey www.internetworldstats.com, pengguna internet di Indonesia tumbuh lebih 1.000 persen dalam 10 tahun terakhir ini. Namun, bila dibandingkan dengan total penduduk Indonesia yang mencapai 237,5 juta jiwa, jumlah pengguna internet di Indonesia masih relatif kecil atau hanya sekitar 10 persennya saja. Padahal di Negara Asia lainnya penggunaan internet mencapai 20 persen dari jumlah penduduknya.
Banyaknya pengguna fasilitas internet dikarenakan internet merupakan terobosan dalam bidang teknologi dan komunikasi yang memiliki banyak manfaat bagi penggunanya. Berbagai macam aktivitas dapat dilakukan dengan adanya fasilitas internet dihadapan kita. Mengirim surat dapat dilakukan secara elektronik dengan menggunakan E-Mail. Berbagai administrasi pemerintahanpun dapat dilakukan secara online, seperti pendaftaran pegawai, pengurusan pajak, pengiriman uang dan berbagai aktivias lain. Begitu juga dalam ekonomi-bisnis, dengan penjualan dan promosi produk secara online. Situs jejaring sosialpun semakin merebak keberadaannya dan mempunyai daya tarik tersendiri dalam menyedot sebagian besar pengguna fasilitas internet akhir-akhir ini.
Internet Masuk Desa
Penggunaan internet tak selamanya hanya dinikmati oleh masyarakat perkotaan yang dalam segi perkembangan teknologi bisa dikatakan lebih maju dibandingkan masyarakat desa. Warung internet kini hadir pula di berbagai daerah, menjangkau sampai ke desa  sudah mulai marak keberadaannya. Warung internet menjadi sebuah fasilitas tempat yang paling mudah dan murah dalam mengakses internet bagi pengguna di desa-desa. Berbagai fasilitas laindalam mengakses internet pun semakin hari semakin mudah untuk didapatkan. Saat ini sebagian masyarakat desa dapat mengakses internet dengan menggunakan Handphone pribadinya, dengan fasilitas mobile internet. Sehingga kini ungkapan dunia dalam genggaman berlaku pula untuk masyarakat desa .
Tentunya penggunaan fasilitas internet di desa ini memiliki keterbatasan dibandingkan penggunaan internet di kota. Kendala yang dihadapi desa dalam masuknya internet ini adalah kurangnya infrastuktur telekomunikasi di berbagai daerah dan desa di Indonesia. Hal ini disebabkan program pembangunan yang tidak merata, serta tingginya kasus korupsi di Indonesia yang menghambat pembangunan. Peran serta pemerintah menjadi sangat penting dalam rangka memberikan fasilitas internet ke berbagai wilayah di pelosok tanah air ini.
Salah satu penanganan kendala ini adalah adanya rencana pemerintah melalui Departemen Komunikasi dan Informatika yang menargetkan pada 2010 semua desa di penjuru nusantara sudah terkoneksi internet. Hal ini merupakan langkah progresif yang patut didukung oleh berbagai pihak untuk dapat direalisasikan secepatnya. Pasalnya dengan masuknya fasilitas internet ke setiap desa di semua wilayah Indonesia maka masyarakat yang hidup di pelosok, yang selama ini selalu tertinggal mendapatkan informasi tak akan lagi mengalami hal itu. Hal inilah yang mendasari rencana besar untuk daerah pelosok guna mendapat fasilitas internet ini.
Dengan adanya rencana ini hendaknya pemerintah perlu mempersiapkan infrastruktur guna menopang penyuksesan dan pelaksanaannya. Penyediaan jaringan telekomunikasi untuk mengkoneksiakan internet dan yang tak kalah pentingnya adalah menyiapkan tenaga yang berfungsi menyosialisasikan keberadaan internet sekaligus sebagai staf pengajar supaya masyarakat yang masih awam dengan dunia teknologi dapat beradaptasi mengoperasikan internet. Sehingga ketika masuknya internet ke seluruh pelosok desa terealisasi maka setiap penduduk di Indonesia setidaknya mampu memanfaatkan keberadaan internet atau setidaknya mampu mengoperasikannya dengan semaksimal mungkin.
Setiap rencana tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai, seperti pada rencana internet masuk desa ini, tentunya memiliki tujuan dan menghasilkan mandaat-manfaat untuk penggunanya nanti. Dengan terkoneksinya setiap desa dengan internet maka setiap desa akan mendapatkan akses informasi dan pengetahuan terkini, masyarakat pelosok desa terpencil dapat memanfaatkan jaringan internet untuk mempromosikan hasil produk alam kepada pedagang dari luar kota. Juga bisa dimanfaatkan untuk mengenalkan potensi desa dan tempat wisata tradisional ke seluruh masyarakat dunia. Karena itu, keberadaan internet akan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat. Selain itu juga keuntungan lain terkoneksinya internet hingga ke semua desa adalah seandainya ada bencana alam di pelosok desa yang jauh dari kota, maka pemerintah pusat tidak memerlukan waktu lama untuk bertindak sebab masyarakat di sana hanya perlu menceritakan kepada pemerintah pusat tentang kondisi bencana sebenarnya melalui koneksi internet. Sehingga bantuan yang didatangkan nanti tepat sasaran dan berguna bagi masyarakat.
Setiap adanya kemajuan pada suatu bidang, akan muncul juga kekhawatiran akan dampak negatif internet bagi masyarakat desa. Internet yang akan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat muda di desa dikhawatirkan akan memicu untuk hal-hal negatif. Diantara hal negatif tersebut adalah semakin mudahnya untuk mengakses konten-konten pornografi yang mudah ditemukan dengan akses internet. Yang tadinya masyarakat desa terbatas untuk mengakses konten porno tersebut, maka dengan masuknya internet ke desa-desa nanti, masyarakat desa juga akan lebih mudah mengakses situs-situs porno tersebut. Mengingat adanya kekhawatiran akan dampak negatif pada program tersebut, maka diperlukan dan diutamakan untuk melakukan self fitlering, guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Jika itu hal tersebut dilakukan, kekhawatiran itu bisa berkurang dari tingkatan penggunanya itu sendiri.
Kesimpulan
Internet masa kini telah menjadi kebutuhan bagi sebagian masyarakat Indonesia baik di kota maupun di desa. Keberadaannya seperti sudah menjadi makanan harian bagi sebagian penduduk dan setiap harinya pula pengguna fasilitas internet di Indonesia semakin meningkat. Banyaknya pengguna fasilitas internet dikarenakan internet merupakan terobosan dalam bidang teknologi dan komunikasi yang memiliki banyak manfaat bagi penggunanya.
Penggunaan internet tak selamanya hanya dinikmati oleh masyarakat perkotaan yang dalam segi perkembangan teknologi bisa dikatakan lebih maju dibandingkan masyarakat desa. Sekarang ini, pengguanaan internet pada masyarakat pedesaan sudah mulai menggeliat. Dapat dilihat dari banyak tersedianya warung internet di desa-desa yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk memeproleh fasilitas internet. Namun penggunaan fasilitas internet di desa memiliki keterbatasan. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya infrastuktur telekomunikasi di berbagai daerah dan desa di Indonesia. Oleh karena itu pemerintah berencana melalui Departemen Komunikasi dan Informatika yang menargetkan pada 2010 semua desa di penjuru nusantara sudah terkoneksi internet.
Hal ini bertujuan agar setiap desa dapat mendapatkan akses informasi dan pengetahuan terkini, masyarakat pelosok desa terpencil dapat memanfaatkan jaringan internet untuk berbagai bidang seperti ekonomi, bisnis, pariwisata, pemerintahan serta pendidikan. Namun kita perlu menyadari setiap adanya kemajuan pada suatu bidang, akan muncul juga kekhawatiran akan dampak negatif internet bagi masyarakat desa. Internet yang akan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat muda di desa dikhawatirkan akan memicu untuk hal-hal negatif. Oleh karena itu, sebagai pengguna bijak hendaknya menyadari akan dampak-dampak negative yang mungkin saja dihadapi dalam setiap kemajuan, diperlukan self filtering dari diri pengguna itu sendiri untuk meminimalisir kekhawatiran dampak negative yang akan terjadi.

0 Komentar:

Posting Komentar