Sabtu, 05 Mei 2012

Pakdhe Karwo Enggan Ketemu PPDI Jatim

Surabaya (23/04/ 2012) -Di hadiri sekitar 60 orang pengurus PPDI Kabupaten Se Jawa Timur, Mujito, SH selaku juru bicara mengatakan “Sudah satu tahun lebih PPDI Jatim memimpikan datang di gedung Grahadi Surabaya untuk bertemu dan berdialog langsung dengan Gubernur Jawa Timur” kata Mujito, SH mengawali dialog selaku ketua umum PPDI Provinsi Jawa Timur yang nampak kecewa karena ternyata diruang tersebut PPDI Jatim hanya di temui oleh Asyhar, Asisten bidang Pemerintahan dan Prayitno , Asisten Kabiro Pemerintahan Umum Propinsi Jawa Timur.

Dalam dialog tersebut PPDI Jawa Timur menyampaikan aspirasi secara tertulis dan memohon Gubernur Jatim untuk mendukung perjuangan dan aspirasi PPDI, diantaranya Tunjangan Penghasilan Aparatur Pemerintah Desa (TPAPD) sesuai UMK dan masa jabatan perangkat desa sampai usia 60 tahun. Seperti disampaikan Mujito, SH “ Ternyata Perangkat Desa di masing-masing kabupaten se-Jawa Timur ada perlakuan yg tidak sama mengenai masa jabatan , maka di mohon agar Pemerintah Provinsi Jawa Timur segera mengambil kebijakan dan mohon untuk Perda di samakan di kabupaten se-Jawa Timur dan TPAPD harus sesuai UMK tidak ada alasan lain”, jelas Mujito.

Dalam sambutannya Asisten bidang Pemerintahan Provinsi Jawa Timur menyampaikan permintaan maaf Pak De Karwo (panggilan akrab gubernur jatim, red) belum bisa menemui PPDI Jatim karena Pak De sedang ada kegiatan di Jakarta, dia juga menambahkan, “Pemerintah memiliki keterbatasan untuk memenuhi tuntutan PPDI dan perlu diperhitungkan pula apabila Perangkat Desa di angkat menjadi PNS justru akan merubah cirikhas otonom sehingga akan berubah menjadi wilayah administratif dari segi Filosofi Desa. Maka PPDI harus perlu kajian-kajian dalam usulannya untuk di sampaikan kepada Presiden, Mendagri, dan DPR RI”, jelasnya.

Pada saat yang sama Edi Susanto mengatakan, “Kalau PPDI dimintai kajian-kajian, cukup dengan UUD itu saja dan tidak perlu kajian yang lain, karena di UUD sudah di jelaskan bahwa setiap abdi negara bisa di angkat menjadi PNS” tegas Edi.perwakilan dari PPDI Lumajang.

Terakhir Trubus Santoso selaku sekjen PPDI Jawa Timur menambahkan dan berharap bahwa setelah dialog ini Gubernur Jatim bisa segera menindak lanjuti usulan-usulan dari PPDI. ”KAMI BUTUH BUKTI BUKAN JANJI!” sahut Yuni Astuti dengan lantang sebagai srikandi PPDI Lumajang.

Di luar acara H. Maskur Achmad selaku Pembina PPDI Pusat yang juga mendampingi agenda tersebut, mengatakan kepada seluruh Anggota PPDI, “Hati kita boleh panas tapi harus tetap berkepala Dingin. Perjuangan kita memang berat tapi kalau kita tetap bersatu dan kompak insya Allah pasti bisa!” tegas Maskur dengan senyum ramahnya yang khas. Maskur juga berjanji akan selalu mendampingi perjuangan PPDI dan apabila dalam negosiasi ke semua Fraksi nanti terjadi kealotan, mungkin di awal bulan Juni Maskur minta teman-teman PPDI untuk datang ke Jakarta mengadakan Demo. Beliau Juga meminta kepada seluruh PPDI Jawa Timur untuk tetap menjaga kesolidan antar anggota agar tetap Kondusif jangan sampai di sisipi oleh kepentingan-kepentingan jangka pendek

0 Komentar:

Posting Komentar