Hari Suwandi (44) pejalan kaki korban lumpur Lapindo, Warga Asal Kedung Bendo Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo, dengan tujuan untuk ke istana jakarta menghadap presiden serta wisma Bakrie, untuk mendesak pemerintah agar segera membayar pelunasan ganti rugi korban Lapindo. Sabtu (16/06).
Berangkat dari Sidoarjo jam 10.30 kamis (14/06) dengan didampingi Harto Wiyono (42),korban lumpur lapindo dari Desa Jatirejo Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo, dengan mengendarai sepada motor, sampai Tuban sekitar jam 07.30 pagi tadi langsung menuju Kantor Pemkab Tuban. Sebelum kemudian beristirahat disana. ”Ini saya lakukan sebagai bentuk protes kami kepada pemerintah, dan Bakrie terhadap korban lumpur Lapindo,” ungkap Hari ketika ditemui beberapa wartawan di kantor Pemkab Tuban.
Tak ditemui oleh pejabat Pemerintahan Kabupaten Tuban, kemudian dua orang ini langsung melakukan perjalanan dan berhenti untuk istirahat di Kantor Balai Wartawan. Dalam aksinya , Hari nekat melakukan aksi jalan kaki dari porong Sidoarjo, mendesak kepada pemerintah dan pemilik Lapindo Brantas Inc, agar segera menyelesaikan segala masalah yang selama enam tahun terakhir menjerat korban lumpur.
Masalah pembayaran yang belum dilunasi oleh Bakrie hingga sekarang, pemerintah sendiri mulai dari Bupati Sidoarjo hingga Gubernur juga tak kunjung membantu permasalahan atas penyelesaian korban Lapindo. Sedangkan untuk biaya dalam perjalanannya, Hari mengaku hanya membawa sejumlah keping CD berisikan munculnya lumpur hingga korban lapindo, untuk dijual ke sejumlah warga yang menginginkanya seharga Rp.50 ribu perkepingnya, “Selain itu saya tidak membawa perbekalan sama sekali, hanya pakaian, pokoknya kalau masalah makan banyak warga yang memberi ke kita,” tambah Hari. Sementara, hingga sekarang, kedua orang ini masih istirahat di kantor balai wartawan untuk sementara waktu, dan akan melanjutkan perjalanannya kembali nanti siang.
0 Komentar:
Posting Komentar