blokBojonegoro.com - Tidak hanya dari pihak Tim Optimalisasi Pemerintah Kabupaten Bojonegoro yang mempertanyakan aplikasi progres kesepakatan terkait enam item yang menjadi prasyarat dikeluarkannya izin proyek Engineering Procurement and Construction (EPC) 1. Pihak warga desa pun turut mendesak operator proyek Blok Cepu, Mobil Cepu Limited (MCL) untuk konsisten dengan apa yang sudah disepakati.
Desakan tersebut disampaikan Ketua Forum Lima Belas Desa, Pudjiono, menurutnya operator anak perusahaan Exxonmobil tersebut sudah berkomitmen akan memenuhi persyaratan izin yang mencakup enam item. Namun, sampai saat ini komitmen tersebut belum juga terealisasi.
"Pemenuhan enam item itu kan sudah merupakan hasil pertemuan antara pihak Pemerintah Desa (Pemdes), BP Migas, Tim Optimalisasi dan MCL sendiri. Dan masalah enam item pada dasarnya sudah disepakati, hanya tinggal pelaksanaannya saja," ungkapnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Gayam itu menuturkan, jika pihak operator masih setengah-setengah dalam merealisasikan apa yang telah disepakati, dampaknya masyarakat sekitar proyek pasti akan menanyakan progresnnya pada Pemdes. "Kalau belum juga terealisasi, nanti ganti warga yang tanya ke pihak kami," keluh Pudjiono.
Oleh karena itu, ia berharap agar MCL segera merealisasikan soal enam item yang seperti terlupakan tersebut. Sebab, selaku Kades pihaknya sudah menyampaikan hal itu ke warga. "Kita tetap akan menuntutnya, karena itu merupakan janji yang disepakati," pungkasnya.
Enam item tersebut diantaranya, tanah kas desa seluas 13 Hektare (Ha) yang saat ini sudah disewa dan menginjak tahun kedua, akses Jalan Temlokorejo, Jalan Rajekwesi dengan syarat bahwa MCL akan menindaklanjuti komitmen yang telah disepakati berupa jalan desa (paving) dan tanggul penahan tanah di Desa Brabuhan, Mojodelik dan Bonorejo, lapangan sepak bola Gayam, sendang dan surat tidak keberatan warga.
0 Komentar:
Posting Komentar