“Saya belum bisa sampaikan tentang posisi Indonesia terkait dengan presiden World Bank, tetapi hal itu sudah kita ketahui kita belum mengambil sikap resmi,” ungkap Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo kala ditemui di Gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta, Jumat (16/3/2012).
Bahkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, Indonesia harus realistis terkait posisinya dalam Bank Dunia.
“Siapa tidak ingin putra atau putri Indonesia memimpin Bank Dunia. Tapi kita harus realistis melihat kekuatan kita. Jangan maju, tapi kita tidak mengukur kemampuan kita,” tutur Hatta di Jakarta, Kamis (22/3/2012) malam.
Kenyataan yang dimaksudnya adalah hingga kini pemegang saham terbesar Bank Dunia maupun Dana Moneter Internasional (IMF) masih berada di tangan Amerika Serikat dan Eropa, sehingga menentukan jumlah suara pemenangan calon presiden Bank Dunia.
“Jadi tidak ada kaitannya dengan apakah kita menjagokan jago kita atau tidak, tentu kita ingin,” pungkasnya.
Sebelumnya, berdasarkan poling yang dilakukan suatu lembaga internasional, Sri Mulyani mengantongi lebih dari 50% suara untuk memegang jabatan presiden Bank Dunia.
Sustanaible Development Sector Manager World Bank for Indonesia Franz R Drees-Gross mengungkapkan beberapa waktu lalu, Sri Mulyani merupakan sosok yang memiliki pengalaman yang mumpuni untuk memimpin Bank Dunia, berdasarkan rekam jejaknya hingga kini di institusi keuangan internasional tersebut.
0 Komentar:
Posting Komentar