Hujan yang tidak kunjung turun beberapa akhir pekan ini membuat petani tadah hujan mulai was-was. Pasalnya tanaman mereka mulai mengering dan terancam gagal panen jika dalam beberapa hari kedepan tidak mendapat hujan.
Menurut pantauan seputartuban.com, Sabtu (28/04/2012), disejumlah lahan tadah hujan seperti di Desa Tegalbang dan Tasikmadu, Kecamatan Palang dan beberapa tempat dikawasan kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, terlihat tanaman yang kebanyakan terdiri dari kacang tanah itu terlihat sudah mulai layu.
Tadi (32), Petani asal Desa Tegalbang ini mengaku mulai khawatir dengan kondisi seperti ini, karena tanaman yang selesai dibersihkan rumputnya dan mulai berisi, seharusnya mendapatkan siraman dari air hujan secukupnya. “setelah dibersihkan rumputnya, seharusnya dapat hujan mas” ujar Tadi.
Senada diungkapkan, Warji (50) dirinya memperkirakan apabila satu atau dua minggu lagi hujan tak kunjung turun, maka alhasil para penanam kacang tanah akan terancam gagal panen, karena biji kacang yang tidak berisi dengan baik akibat kekurangan air.
Selain itu, kondisi tanah yang mengeras juga akan menyulitkan saat panen dilakukan, karena biji yang sudah tumbuh biasanya akan sulit dicabut dan tertinggal didalam tanah.“kalau tidak segera turun hujan, ya tidak panen,” ujar warji.
Nasib yang tidak jauh beda juga dialami sejumlah petani di Kecamatan lain, salah satunya di Desa Guwoterus, Kec. Montong. Para petani jagung yang sejak tiga minggu terakhir ini selalu menanti datangnya hujan.
“kalau seminggu lagi sampai tidak ada hujan nggak tahu lagi apa jadinya. Biaya sudah banyak yang dikeluarkan masak kita panenya cuma tebon (pohon jagung) saja,” ungkap Likah (55), dengan resah.
0 Komentar:
Posting Komentar