Mahasiswa saat melakukan sholat jenazah di depan gedung Pemkab Tuban |
Aksi demo kembali di lakukan oleh gabungan mahasiswa yang menamakan dirinya Forum Mahasiswa Tuban (FMT) dalam aksinya menolak kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM dan menunutut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk turun dari kursi kepresidenan, Jum’at (30/03/2012).
Pendemo yang tergabung dari elemen mahasiswa yaitu Ikatan Mahasiswa Muhammadiah (IMM), Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) memulai aksinya dari gedung olahraga (GOR)Tuban.
Dalam aksinya, pendemo yang berjumlah sekitar 30 orang dalam mengawali aksinya dimulai dari perempatan patung letda Soetjipto atau jalan depan gedung DPRD Tuban. Kemudian melanjutkan longmach ke Jl. Teuku Umar hingga depan patung adipata garuda (Jl. Marthadinata), Jl.Panglima Besar Sudirman, sampai Depan Gedung Pemerintah Kabupaten Tuban.
Para mahasiswa saat melakukan Longmarch |
Dalam orasinya pendemo menolak kenaikan BBM dan menunutut SBY – Budiono turun dari jabatannya, karena di nilai sudah menyengsarakan rakyat dan membuat rakyat semakin miskin dan meminta Bupati serta wakil Bupati Tuban untuk turun menemui pendemo.
Selain itu, sebagai bentuk protes atas rencana kenaikan harga BBM ini dianggap hati nurani SBY telah mati sehingga dilakukan sholat jenazah. Kemudian aksi dilanjutkan dengan membakar keranda mayat dengan bertuliskan Wafatnya SBY.
Sedangkan sebagai bentuk kekesalan mahasiswa karena tidak ditemui Bupati dan Wakil Bupati dilampiaskan dengan melempari halaman gedung Pemkab Tuban dengan tomat dan jeruk busuk.
Para aktivis mahasiswa ini sangat mengutuk kebijakan pemerintah karena menurut undang undang dasar 1945 dalam pasal 33 menyebutkan bahwa kekayaan alam yang terkandung di dalamnya di kuasai oleh negara, karena pemimpin negara di pilih oleh rakyat maka jangan sampai menyengsarakan rakyat, “Presiden itu di pilih rakyat, jangan sampai menyengsarakan rakyat, “ tutur korlap FMT, Sumarjo.
Dalam aksinya pemdemo juga menyayangkan pihak Pemerintah Daerah KabupatenTuban kurang membela rakyat kecil, Mahasiswa menilai karena tidak ada perwakilan dari Pemkab yang pergi ke Pemerintah Pusat untuk mengutarakan aspirasi penolakan kenaikan harga BBM ini.
0 Komentar:
Posting Komentar