Desa Merdeka – Sragen : Hari kedua kunjungan kerja di Jawa Tengah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono, melakukan Panen Raya Padi Inpari-13 di Desa Bener, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Jumat (17/2) pukul 09.00 WIB. Areal persawahan ini merupakan kawasan GP3K (Gerakan Peningkatan Produktivitas Pangan berbasis Koperasi).
Setibanya di areal persawahan, Presiden langsung turun ke sawah untuk memanen padi bersama para menteri pendamping, Gubernur Jateng Bibit Waluyo, dan penemu padi Inpari-13 Profesor Baihaqi.
Usai memanen padi, dilakukan penyerahan bantuan berupa pupuk Petroganik sebanyak 500 ton oleh Gubernur Jateng Bibit Waluyo kepada kelompok tani dari 20 kecamatan di Kabupaten Sragen. Bantuan ini diserahkan kepada tiga perwakilan kelompok tani, yaitu Suratman (dari kelompok Tani Mulyo, Desa Njetak, Kecamatan Sidoarjo), Suwarno (Tani Lestari, Desa Gondang, Kecamatan Gondang), dan Paniyo (Tani Mulyo, Desa Gowan, Kecamatan Tanon).
Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian Kabupaten Sragen yang mampu menghasilkan 7-8 ton padi per hektar. Jateng merupakan salah satu lumbung padi andalan. Secara nasional, produksi padi per hektar di Indonesia mencapai 5,1 ton. Namun, di Jateng sendiri bisa mencapai 7,8 ton per hektar. “Saya senang sekali. Saya harap ini bisa dijaga dan ditingkatkan,” ujar SBY.
Selain itu, Presiden SBY juga meminta jajaran pemerintah daerah mulai dari gubernur hingga kepala desa lebih memberikan perhatian dan sering turun ke lapangan untuk bertemu para petani. Semua itu perlu dilakukan agar bisa memahami kebutuhan petani, yang berguna untuk membuat kebijakan dan solusi yang tepat.
“Banyak kepala desa berbondong-bondong melakukan unjuk rasa, tidak apa, itu hak politik mereka. Tapi saya lebih senang kalau mereka itu turun ke sawah, bertemu langsung dengan rakyatnya, bertemu langsung dengan petani,” SBY menegaskan. “Jika hal ini bisa dilakukan, maka suatu saat nanti produksi padi nasional kita bisa mencapai 8 ton per hektar,” tambahnya.
Sebelumnya, Presiden SBY juga pernah berkunjung ke Bumi Sukowati ini, pada Juni 2009, untuk meresmikan Technopark Ganesha Sukowati Sragen. Sragen dipilih sebagai lokasi panen raya di Jateng karena kabupaten ini mampu meningkatkan jumlah produksi padinya sampai 4 persen. Berdasarkan angka sementara Badan Pusat Statistik (BPS), surplus beras Kabupaten Sragen pada tahun 2011 mencapai 232.498 ton.
Kabupaten Sragen merupakan pelopor padi organik. Sebetulnya pengembangan padi organik di Sragen sudah dimulai sejak 1984 yang dipelopori oleh Sutjipto, petani Desa Gringging, Kecamatan Gondang.
Terlihat mendampingi Presiden, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Mentan Suswono, Menpar dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Menpora Andi Alifian Mallarangeng, dan Seskab Dipo Alam.
0 Komentar:
Posting Komentar