Pencinta Alam atau lebih dikenal
dengan nama PA dalam hal ini PA ACARINA SMA Negeri 01 Rengel, adalah sebuah
organisasi Pelajar yang bergerak dalam kepedulian akan kelestarian Lingkungan,
Organisasi yang didirikan tepatnya 14 Agustus 2004 dengan Pembina Bapak Moch.
Ali Baharudin, S,Pd.I ini sebentar lagi akan berusia genap 8 tahun, waktu yang
cukup untuk perjalanan sebuah organisasi. Dalam rangka menyambut bulan suci
Ramadhan dan pembekalan materi caving anggota baru Angkatan IX, pada 14 Juli
2012 lalu melaksanakan Ekpedisi di Goa Ngerong.
Eksistensi PA ACARINA SMA
Negeri 1 Rengel Salah satunya adalah “caving”, Ekspedisi Goa. Ekspedisi Yang
dilakukan di Goa ngerong, berlokasi tepatnya di Desa Rengel Kecamatan Rengel.
Goa ngerong dalam sejarahnya yang dikenal Angker dengan mitos-mitos mistisnya,
ternyata menyimpan sejuta keindahan dan keajaiban alam. inilah yang perlu kita
ketahui. Perjalanan ekpedisi dimulai dengan mempersiapkan Perahu karet sekitar
pukul 19.00 Wib, kenapa malam hari? karena jika ekspedisi goa dilakukan siang
hari, diitakutkan pasokan Oksigen atau udara dalam Goa menipis dikarenakan
telah habis dikonsumsi oleh jutaan kelelawar yang ada di mulut goa. Ini alasan
kenapa ekspedisi goa cenderung dilakukan di malam hari, lagipula tidak ada
perbedaan ekspedisi siang atau malam di dalam goa kondisinya tetap gelap.
Perjalanan mulai
dilakukan sekitar pukul 19.30, 17 orang yang kesemuanya adalah laki-laki mulai
memasuki goa dengan cara menaiki perahu karet. Setelah 400 meter perjalanan
terhenti dan semua turun untuk mengangkan perahu karena ditengah-tengah goa
terdapat bongkahan batu yang menghalang, ini dilakukan 2 kali di kedalaman 400
meter dan 700 meter. Setelah diperhentian yang ke dua, perahu ditambatkan dan
perjalan menyusuri goa dilanjutkan dengan jalan kaki dikarenakan sudah tidak
memungkinkan menggunakan perahu karet.
Di kedalaman sekitar 1000 meter
maka langkah kita akan terhenti dengan adanya air terjun yang luar biasa indahnya.
Ketinggian air terjun kurang lebih sekitar 6 meter memiliki aliran air yang
sangat deras, sehingga untuk menaikinya kita memerlukan alat SRT atau Webbing
sebagai media memanjat. Tingkat kesulitan dan resiko yang cukup tinggi
menjadikan ekspedisi goa atau caving tidak boleh diikuti oleh pemula. Mereka
yang belum memiliki skill dan pengalaman cukup, tidak diperkenankan.
Akhirnya dilanjutkan jalan kaki
dengan medan yang berbatu, tajam karena tergerus air, akhirnya sampailah kita
di TOP. Istilah lainya pada keadaan yang perjalanan sudah tidak dapat
dilanjutkan di kedalaman sekitar 1,8 Km dalam durasi waktu total sekitar 4 jam,
melelahkan memang, tetapi itu semua hilang jika kita melihat keindahan dan
keajaiban yang ada di dalam goa.
Perenungan dilakukan oleh anak
anak PA ACARINA di Akhir perjalan ekspedisi, dengan keadaan semua lampu
dimatikan Bapak Ali (sapaan Akrabnya), Pembina Lap PA ACARINA memberikan
beberapa masukan. “Kita harus mampu menjaga kelestarian alam khusunya Goa
ngerong dan Mata air yang ada di dalamnya, berikan kepada masyarakat keadaan
riil Goa Ngerong, sehingga kesadaran dan empati bersama muncul,” ujarnya.
“Bayangkan jika mata air goa ngerong ini mati, bagaimana kondisi kehidupan
masyarakat rengel akan terpengaruh.”
Di lain sisi, Pak Ali juga mengajak kita merenungkan esensi diri kita, “bahwa
kita itu adalah makhluk yang lemah, yang penuh dengan dosa yang suka membuat
kerusakan di muka bumi, apa yang sudah kita lakukan untuk alam tercinta,”
ujarnya lagi.
Setelah doa bersama, kemudian perjalanan keluar goa pun
dilakukan, tidak selama perjalanan berangkat, karena hanya dibutuhkan waktu 1.5
jam. Rasa nyeri di kaki, kedinginan, dan pegal bercampur dengan perasaan suka
dan bangga karena kita telah menyelesaikan ekspedisi yang jarang sekali orang bisa
melakukannya.
Wahhh.. seruuu brow goa ngerong...
BalasHapusSalam blogger jegulo by http://www.syafaatfm.com/
BalasHapuswww.seasonbet77.com
http://198.50.133.242
Agen Judi | Agen Bola | Agen Sbobet
Agen Sbobet
Agen Judi
Agen Bola
Agen Judi Online
Agen Casino
Prediksi Bola
Agen Tangkas
Agen Poker
Agen IBCBET
Agen 1sCasino