Pages

Selasa, 06 Maret 2012

Antisipasi Harga Beras Anjlok, Pertanyakan Kesiapan Bulog


Sering anjloknya harga gabah pada saat panen, membuat Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro khawatir hal tersebut terus terjadi. Sehingga, pihaknya meminta agar Bulog melakukan persiapan dan antisipasi terkait kemungkinan ini.

"Apalagi kita mengalami gagal panen seluas 149.000 Hektare (Ha) padi pada tahun lalu. Dan kami harap hal ini tidak terulang kembali," kata Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Bojonegoro, Chisbullah Huda saat hearing bersama Bulog dan pihak Ketahanan Pangan, Senin (5/3/2012).

Terlebih lagi Bulog tidak bisa menyetor sesuai dengan yang diharapkan diperparah dengan kualitas beras yang buruk.

Sementara itu, Kepala Sub Drive III Bulog, Damin mengatakan, bahwa target ditiga Kabupaten Bojonegoro, Tuban, lamongan  yang ia tangani sebesar 132.000 ton/tahun.  Dengan target khusus  Bojonegoro adalah 45.000 ton/tahun. "Namun, prognosa ini bisa naik dan bisa juga turun," ujar Kepala Bulog yang baru menjabat 1 Desember 2011 tersebut.

Dikatakan, bahwa untuk mengantisipasi kekhawatiran para wakil rakyat ini, pihaknya telah bekerjasama dengan 52 mitra yang ada. Sementara itu, dalam pembelian gabah dari petani pihaknya mengaku masih mengacu pada Inpres yang berlaku. Sebagaimana Inpres nomor 8/2011 tercantum otonomi Bulog untuk mengintensifkan harga.

Berdasarkan acuan terakhir, yakni untuk beras Rp 6.800/Kilogram (Kg). Dan gabah Rp 4.300/Kg. "Ini berlaku pada Desember 2011 hingga awal tahun 2012 ini," ujar Damin.

Ditambahkan, per 1 Januari 2012, Bulog hanya membeli gabah saja. Sebagaimana diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah meneken Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2012 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras Oleh Pemerintah tertanggal 27 Februari 2012 terkait upaya perlindungan tingkat pendapatan petani dan cadangan beras.

Sedangkan realitas di lapangan, dari 3.500 ton gabah dari 21 mitra yang sudah kontrak dengan Bulog hanya terealisasi 2.368.800 kg gabah. Sementara, untuk beras dari target 396 ton hanya terealisasi 321.675 kg. "Selama ini memang kami tidak memungkiri kenyataan di lapangan harga selalu turun saat panen tiba," imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar